29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:10 AM WIB

Karantina Pekerja Migran, Buleleng Sulap Sekolah Jadi Ruang Isolasi

SINGARAJA – Sejumlah sekolah di Kecamatan Buleleng kini disulap menjadi ruang isolasi. Sekolah-sekolah itu rencananya digunakan

untuk menampung warga yang baru datang dari luar negeri, baik itu pekerja migrant maupun yang baru datang dari liburan.

Untuk jangka panjang, tak menutup kemungkinan sekolah juga akan disulap menjadi ruang isolasi bagi warga yang baru melakukan perjalanan dari wilayah transmisi lokal.

Di Kota Singaraja, SDN 1 Banjar Jawa yang terletak di sebelah selatan Taman Kota Singaraja kini disulap menjadi ruang isolasi.

Rencananya gedung itu akan menampung sebanyak 18 orang pekerja migrant yang baru kembali dari luar negeri.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, tim dari Kantor Camat Buleleng sudah mulai mempersiapkan fasilitas di sana. Hanya saja, fasilitas yang tersedia terkesan masih sangat darurat.

Tidak ada dipan yang digunakan untuk meletakkan kasur. Sebagai gantinya, meja belajar dirapatkan dan dijadikan dipan darurat. Belum ada kasur yang tersedia, karena masih dalam proses pengadaan.

Di setiap dipan juga disiapkan sebuah jemuran serta kipas angin. Dalam satu ruangan juga disiapkan sebuah dispenser.

“Kasurnya belum datang, kami sudah beli tadi. Nanti juga di satu ruangan ini ada TV dan wifi, biar mereka tidak bosan.

Untuk dipan, karena masih darurat ya terpaksa pakai meja belajar ini saja dulu,” kata Camat Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara.

Menurut Dody, fasilitas tersebut rencananya akan digunakan oleh pekerja migrant dari 17 kelurahan yang ada di Buleleng.

Sementara untuk desa-desa lain di Buleleng, sudah mempersiapkan fasilitasnya secara mandiri. “Kami hanya memfasilitasi kelurahan saja. Kalau untuk desa, sudah mulai menyiapkan masing-masing.

Seperti di Desa Tukadmungga, itu rencananya mau pakai gedung Eks Dinas Statistik. Sementara kami siapkan satu sekolah ini dulu,

nanti bertahap kami tambah lagi. Sudah ada 4 orang yang rencananya karantina mandiri di sini,” imbuh Dody.

Nantinya untuk mengusir kejenuhan, mereka juga akan dilibatkan dalam berbagai aktifitas. Di antaranya senam pagi setiap hari.

Selain itu di lokasi karantina juga akan disiapkan fasilitas olahraga berupa meja pingpong dan papan catur. Mereka juga diizinkan membawa laptop untuk mengisi waktu luang.

Sedianya akan ada 362 orang pekerja migrant dari 17 kelurahan yang akan datang ke Buleleng dalam kurun waktu dua pekan kedepan.

Mereka rencananya akan ditempatkan dalam ruang isolasi mandiri yang disiapkan pemerintah. Hal itu seiring dengan terbitnya Surat Edaran Nomor 140/226/SE/DPMD/2020 tanggal 10 April 2020

tentang Penyediaan Tempat Isolasi Khusus Bagi Warga Masyarakat Desa yang Baru Datang Dari Luar Negeri atau Daerah Transmisi Lokal di Indonesia. 

SINGARAJA – Sejumlah sekolah di Kecamatan Buleleng kini disulap menjadi ruang isolasi. Sekolah-sekolah itu rencananya digunakan

untuk menampung warga yang baru datang dari luar negeri, baik itu pekerja migrant maupun yang baru datang dari liburan.

Untuk jangka panjang, tak menutup kemungkinan sekolah juga akan disulap menjadi ruang isolasi bagi warga yang baru melakukan perjalanan dari wilayah transmisi lokal.

Di Kota Singaraja, SDN 1 Banjar Jawa yang terletak di sebelah selatan Taman Kota Singaraja kini disulap menjadi ruang isolasi.

Rencananya gedung itu akan menampung sebanyak 18 orang pekerja migrant yang baru kembali dari luar negeri.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, tim dari Kantor Camat Buleleng sudah mulai mempersiapkan fasilitas di sana. Hanya saja, fasilitas yang tersedia terkesan masih sangat darurat.

Tidak ada dipan yang digunakan untuk meletakkan kasur. Sebagai gantinya, meja belajar dirapatkan dan dijadikan dipan darurat. Belum ada kasur yang tersedia, karena masih dalam proses pengadaan.

Di setiap dipan juga disiapkan sebuah jemuran serta kipas angin. Dalam satu ruangan juga disiapkan sebuah dispenser.

“Kasurnya belum datang, kami sudah beli tadi. Nanti juga di satu ruangan ini ada TV dan wifi, biar mereka tidak bosan.

Untuk dipan, karena masih darurat ya terpaksa pakai meja belajar ini saja dulu,” kata Camat Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara.

Menurut Dody, fasilitas tersebut rencananya akan digunakan oleh pekerja migrant dari 17 kelurahan yang ada di Buleleng.

Sementara untuk desa-desa lain di Buleleng, sudah mempersiapkan fasilitasnya secara mandiri. “Kami hanya memfasilitasi kelurahan saja. Kalau untuk desa, sudah mulai menyiapkan masing-masing.

Seperti di Desa Tukadmungga, itu rencananya mau pakai gedung Eks Dinas Statistik. Sementara kami siapkan satu sekolah ini dulu,

nanti bertahap kami tambah lagi. Sudah ada 4 orang yang rencananya karantina mandiri di sini,” imbuh Dody.

Nantinya untuk mengusir kejenuhan, mereka juga akan dilibatkan dalam berbagai aktifitas. Di antaranya senam pagi setiap hari.

Selain itu di lokasi karantina juga akan disiapkan fasilitas olahraga berupa meja pingpong dan papan catur. Mereka juga diizinkan membawa laptop untuk mengisi waktu luang.

Sedianya akan ada 362 orang pekerja migrant dari 17 kelurahan yang akan datang ke Buleleng dalam kurun waktu dua pekan kedepan.

Mereka rencananya akan ditempatkan dalam ruang isolasi mandiri yang disiapkan pemerintah. Hal itu seiring dengan terbitnya Surat Edaran Nomor 140/226/SE/DPMD/2020 tanggal 10 April 2020

tentang Penyediaan Tempat Isolasi Khusus Bagi Warga Masyarakat Desa yang Baru Datang Dari Luar Negeri atau Daerah Transmisi Lokal di Indonesia. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/