AMLAPURA – Ritual banyu pinaruh di Karangasem sehari setelah hari raya Saraswati dilakukan di beberapa pantai.
Di antara yang menjadi jujukan umat adalah Pantai Jasri, Karangasem. Tampak beberapa warga mandi atau melukat sambil membawa air kumkuman (air bunga, red).
Banyu pinaruh sendiri terkait dengan perayaan Saraswati. Di mana warga malam harinya mekepit di beberapa pura kemudian pagi langsung mandi menuju mata air dan pantai.
Pantai Jasri merupakan salah satu pantai yang kerap didatangi warga Karangasem saat banyu pinaruh. Selaian itu ada juga pantai lainya seperti di Seraya, Amed dan juga Kubu.
Bagi warga yang jauh dari pantai mereka melakukan banyu pinaruh dengan mendatangi mata air. Di antaranya adalah mata air Petung di Desa Muncan, Selat dan juga mata air di Ujung Hyang, Karangasem.
Sementara itu di Pantai Jasri yang sebelumnya sempat tercemar ceceran mintak, kemarin pantai cukup bersih.
Warga pun banyak yang mandi disana. Kepala BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa mangatakan kalau air di Pantai Jasri sudah bersih. Minyak yang ada sehari sebelumnya sudah tidak ada lagi.
“Air cukup bersih tidak terlihat lagi ceceran minyak,” ujar Arimbawa. Hanya saja gelombang laut cukup tinggi.
Sehingga dirinya meminta warga agar berhati hati. Pamantauan dilakukan BPBD Karangasem bersama Balawista dan juga Basarnas di Posko Sar Jasri.
“Kami Balawista BPBD sudah bersiaga di Pantai Jasri dan beberapa pantai lain,” ujar Arimbawa. Warga tampak melakukan ritual banyu pinaruh dengan khusyuk.
Banyu pinaruh kali ini memang tidak terlalu ramai. Karena sekarang ini warga banyak pilihan untuk melakukan ritual tersebut.