TUKADSUMAGA – Sedikitnya tujuh orang warga di Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, menjadi korban gigitan anjing liar yang dinyatakan positif rabies.
Ketujuh warga itu telah mendapatkan penanganan medis dan kini masih dalam pengawasan tim Dinas Kesehatan Buleleng.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Buleleng, I Putu Indrawan mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim surveillance untuk menelusuri kasus gigitan tersebut.
Hingga kemarin baru tujuh orang warga yang terkonfirmasi menjadi korban gigitan anjing serupa.
“Tim kami masih di lapangan melakukan penelusuran. Karena kasus gigitan di Tukadsumaga langsung melonjak.
Apalagi area jangkauan anjing itu kan lumayan luas, radius 10 kilometer,” kata Indrawan saat ditemui di Dinkes Buleleng, siang kemarin.
Indrawan menyatakan, dari tujuh orang korban gigitan yang terkonfirmasi, sebanyak lima orang diantaranya telah mendapatkan vaksin anti rabies.
Mereka kini tengah dipantau kondisinya. Sementara dua orang lainnya diberikan serum anti rabies.
Mereka adalah Kadek Yoga dan Ketut Winda. Keduanya diberi serum, karena kasus gigitannya tergolong beresiko tinggi.
“Serum sudah kami berikan kemarin (Rabu, Red) di RSUD Buleleng. Serum kami dapat dari Dinkes Bali. Karena memang resiko tinggi, maka kami berikan serum,” jelas Indrawan.
Saat ini penanganan kasus rabies di Desa Tukadsumaga masih dalam pengamatan pemerintah.
Warga setempat berharap pemerintah bisa mengendalikan penyebaran virus rabies, terutama pada anjing-anjing liar di wilayah setempat.