29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:29 AM WIB

Waspada! Ngamuk, Anjing Rabies Serang Tujuh Warga Tukadsumaga

TUKADSUMAGA – Sedikitnya tujuh orang warga di Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, menjadi korban gigitan anjing liar yang dinyatakan positif rabies.

Ketujuh warga itu telah mendapatkan penanganan medis dan kini masih dalam pengawasan tim Dinas Kesehatan Buleleng.

Kasus gigitan anjing rabies itu pertama kali terjadi pada Kamis (5/7) pekan lalu. Saat itu seekor anjing liar jantan, menggigit Kadek Yoga Kusuma, 2, warga Banjar Dinas Yeh Mas, Desa Tukadsumaga.

Kasus gigitan itu pun tergolong memiliki resiko tinggi, karena ia digigit pada bagian bibir. Pada Jumat (6/7) keesokan harinya, kasus gigitan anjing terus muncul.

Sejumlah warga di beberapa dusun, dilaporkan menjadi korban gigitan anjing. Mereka adalah Ni Komang Asrini, 32,

warga Banjar Dinas Mawar yang digigit pada kaki kanan bawah; Ketut Kembar, 50, warga Banjar Dinas Mawar

yang mengalami gigitan pada betis kaki kiri; serta Luh Srinadi, 53, warga Banjar Dinas Mawar yang digigit pada kaki kanan.

Selain itu ada tiga warga lainnya yang juga digigit pada hari yang sama. Mereka adalah Luh Arista Novia, 3, warga Banjar Dinas Cendana,

digigit pada tangan kiri; Ketut Astawa, 48, warga Banjar Dinas Poh Kembar digigit pada kaki kiri; dan Kadek Winda Widiastuti, 4, warga Banjar Dinas Mawar digigit pada dada sebelah kanan.

Mereka semua digigit oleh anjing yang memiliki ciri-ciri sama. Yakni anjing dengan warna dominan kuning dan belang hitam.

“Warga kami curiga karena anjing itu ganas dan menggigit banyak orang. Akhirnya diburu dan ditemukan sedang berkelahi dengan anjing lain.

Begitu ketemu langsung dibunuh dan kami laporkan ke petugas kecamatan,” kata Perbekel Tukadsumaga, I Made Gelgel kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin.

Saat itu warga khawatir kalau anjing itu terjangkit rabies. Sampel kepala anjing kemudian dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar untuk mendapatkan konfirmasi.

Sementara warga korban gigitan dianjurkan ke Puskesmas Gerokgak I untuk mendapatkan perawatan luka dan vaksin anti rabies (VAR).

Pada Selasa (10/7) lalu, Balai Besar Veteriner mengeluarkan informasi bahwa sampel anjing yang diterima, positif rabies.

“Jelas warga kami khawatir dan resah pak. Sekarang sudah ada vaksinasi anjing dan eleminasi anjing liar.

Sudah ada sekitar 101 ekor yang dieleminasi. Rencananya tanggal 25 nanti kami lanjutkan,” imbuh Gelgel.

 

TUKADSUMAGA – Sedikitnya tujuh orang warga di Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, menjadi korban gigitan anjing liar yang dinyatakan positif rabies.

Ketujuh warga itu telah mendapatkan penanganan medis dan kini masih dalam pengawasan tim Dinas Kesehatan Buleleng.

Kasus gigitan anjing rabies itu pertama kali terjadi pada Kamis (5/7) pekan lalu. Saat itu seekor anjing liar jantan, menggigit Kadek Yoga Kusuma, 2, warga Banjar Dinas Yeh Mas, Desa Tukadsumaga.

Kasus gigitan itu pun tergolong memiliki resiko tinggi, karena ia digigit pada bagian bibir. Pada Jumat (6/7) keesokan harinya, kasus gigitan anjing terus muncul.

Sejumlah warga di beberapa dusun, dilaporkan menjadi korban gigitan anjing. Mereka adalah Ni Komang Asrini, 32,

warga Banjar Dinas Mawar yang digigit pada kaki kanan bawah; Ketut Kembar, 50, warga Banjar Dinas Mawar

yang mengalami gigitan pada betis kaki kiri; serta Luh Srinadi, 53, warga Banjar Dinas Mawar yang digigit pada kaki kanan.

Selain itu ada tiga warga lainnya yang juga digigit pada hari yang sama. Mereka adalah Luh Arista Novia, 3, warga Banjar Dinas Cendana,

digigit pada tangan kiri; Ketut Astawa, 48, warga Banjar Dinas Poh Kembar digigit pada kaki kiri; dan Kadek Winda Widiastuti, 4, warga Banjar Dinas Mawar digigit pada dada sebelah kanan.

Mereka semua digigit oleh anjing yang memiliki ciri-ciri sama. Yakni anjing dengan warna dominan kuning dan belang hitam.

“Warga kami curiga karena anjing itu ganas dan menggigit banyak orang. Akhirnya diburu dan ditemukan sedang berkelahi dengan anjing lain.

Begitu ketemu langsung dibunuh dan kami laporkan ke petugas kecamatan,” kata Perbekel Tukadsumaga, I Made Gelgel kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin.

Saat itu warga khawatir kalau anjing itu terjangkit rabies. Sampel kepala anjing kemudian dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar untuk mendapatkan konfirmasi.

Sementara warga korban gigitan dianjurkan ke Puskesmas Gerokgak I untuk mendapatkan perawatan luka dan vaksin anti rabies (VAR).

Pada Selasa (10/7) lalu, Balai Besar Veteriner mengeluarkan informasi bahwa sampel anjing yang diterima, positif rabies.

“Jelas warga kami khawatir dan resah pak. Sekarang sudah ada vaksinasi anjing dan eleminasi anjing liar.

Sudah ada sekitar 101 ekor yang dieleminasi. Rencananya tanggal 25 nanti kami lanjutkan,” imbuh Gelgel.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/