25.6 C
Jakarta
24 November 2024, 5:12 AM WIB

Selain Studentpreneur, Kampus Lahirkan Inisiasi Pengembangan Digital

DENPASAR, radarbali.id- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menunjukkan resiliensi dalam menopang produktivitas dan stabilitas perekonomian nasional ditengah berbagai tantangan global.

Daya tahan UMKM tersebut turut diperkuat dengan animo generasi muda yang tinggi untuk ikut berkecimpung dalam dunia wirausaha.

Guna mengoptimalkan potensi tersebut, Pemerintah terus berupaya mendorong kemajuan studentpreneur melalui berbagai kebijakan.      

Salah satu kebijakan yang ditempuh pemerintah yaitu terkait optimalisasi pemanfaatan teknologi digital.

Pengembangan digitalisasi sendiri diproyeksikan akan berkontribusi senilai Rp4.434 Triliun terhadap PDB di tahun 2030 atau setara dengan 16 persen dari PDB.

Selain itu, pemanfaatan teknologi digital juga turut menjadi akselerator bagi wirausahawan dalam memperluas jangkauan usaha.

Dengan demikian, talenta digital menjadi bagian yang sangat penting untuk dikuasai.

“Berbagai dukungan dilakukan pemerintah dalam mengembangkan keterampilan digital seperti Kartu Prakerja, Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent ScholarshipDigital Leadership Academy dan Sea Labs Academy,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi Keynote Speech secara luring dalam acara Inspirational Talk: Bangkit Bersama Pasca Pandemi & Mini Expo Studentpreneur di Universitas Pendidikan Nasional, Bali, Senin (11/7).  

Terkait dengan Program Kartu Prakerja, pemerintah telah menyalurkan insentif kepada 13 juta penerima dengan capaian 30 persen penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya menganggur, kini telah bekerja atau berwirausaha.

Selain itu insentif yang diberikan tersebut telah dimanfaatkan sebanyak 92 persen penerima untuk membeli bahan pangan dan 70 persen penerima untuk modal usaha.

Apresiasi terhadap efektivitas Program Kartu Prakerja tersebut juga telah diberikan oleh berbagai lembaga internasional, diantaranya UNESCO.

Dengan berbagai program peningkatan talenta digital tersebut, diharapkan mampu mendorong digitalisasi pada sektor UMKM agar lebih optimal.

Adapun salah satu bentuk digitalisasi UMKM yang saat ini telah dilakukan pemerintah yakni pemberdayaan dan perluasan akses pasar UMKM atau IKM Digital melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI), e-katalog LKPP, QRIS dan lainnya.

Di samping digitalisasi, pemerintah juga mengambil kebijakan bagi UMKM terkait dengan pemberian dukungan skema pembiayaan terintegrasi melalui program pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

KUR merupakan program pembiayaan yang dapat dijangkau oleh berbagai skala usaha UMKM. Pada masa pandemi, pemerintah berupaya memberikan kebijakan relaksasi dan tambahan subsidi bunga sebesar 3 persen bagi debitur KUR sampai dengan 31 Desember 2022 dan meningkatkan plafon kredit tanpa agunan menjadi Rp100 juta.

Merespon pemaparan yang disampaikan Menko Airlangga tersebut, antusiasme ditunjukkan oleh civitas akademika Universitas Pendidikan Nasional dan ditandai dengan berbagai pertanyaan yang disampaikan.

Di antara pertanyaan tersebut yakni kebijakan pemerintah terkait pembiayaan usaha kecil dan mikro melalui koperasi, kebijakan bagi mahasiswa yang terdampak pandemi, kondisi aktual perekonomian, keberhasilan bisnis di tengah pandemi, hingga peran masyarakat Bali dalam meningkatkan perekonomian daerah pasca pandemi.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa minat berwirausaha mahasiswa perlu untuk terus didukung, karena banyak entrepreneur yang juga lahir dari lingkungan kampus. Demikian juga halnya dengan beberapa perusahaan aplikasi besar di dunia yang hingga saat ini masif digunakan masyarakat juga lahir dari lingkungan kampus.

Pada akhir paparan, Menko Airlangga menyampaikan harapan bagi Universitas Pendidikan Nasional sebagai Techno Research-preneur University agar mampu mencetak para entrepreneur baru yang berkualitas dan berkomitmen tinggi sebagai game changer untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia di masa mendatang.

“Saya harap Universitas Pendidikan Nasional dapat mengembangkan inkubator wirausaha dengan melakukan penyediaan working space yang dilengkapi fasilitas memadai dan juga dapat dilakukan pemberian target inovasi setiap tahunnya agar produk yang dihasilkan akan semakin berkembang,” pungkas Menko Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula penyerahan buku Pembiayaan UMKM oleh Menko Airlangga kepada Rektor Universitas Pendidikan Nasional yang selanjutnya diikuti penyerahan proposal kajian akademik berjudul “Kelembagaan dan Model Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Kearifan Lokal” oleh Kepala Pusat Studi Universitas Pendidikan Nasional kepada Menko Airlangga.

Kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh Anggota DPR RI, Deputi I Kemenko Perekonomian, Deputi IV Kemenko Perekonomian, Rektor Universitas Pendidikan Nasional beserta jajaran, serta Kepala Pusat Studi Universitas Pendidikan Nasional. (ken)

DENPASAR, radarbali.id- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menunjukkan resiliensi dalam menopang produktivitas dan stabilitas perekonomian nasional ditengah berbagai tantangan global.

Daya tahan UMKM tersebut turut diperkuat dengan animo generasi muda yang tinggi untuk ikut berkecimpung dalam dunia wirausaha.

Guna mengoptimalkan potensi tersebut, Pemerintah terus berupaya mendorong kemajuan studentpreneur melalui berbagai kebijakan.      

Salah satu kebijakan yang ditempuh pemerintah yaitu terkait optimalisasi pemanfaatan teknologi digital.

Pengembangan digitalisasi sendiri diproyeksikan akan berkontribusi senilai Rp4.434 Triliun terhadap PDB di tahun 2030 atau setara dengan 16 persen dari PDB.

Selain itu, pemanfaatan teknologi digital juga turut menjadi akselerator bagi wirausahawan dalam memperluas jangkauan usaha.

Dengan demikian, talenta digital menjadi bagian yang sangat penting untuk dikuasai.

“Berbagai dukungan dilakukan pemerintah dalam mengembangkan keterampilan digital seperti Kartu Prakerja, Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent ScholarshipDigital Leadership Academy dan Sea Labs Academy,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi Keynote Speech secara luring dalam acara Inspirational Talk: Bangkit Bersama Pasca Pandemi & Mini Expo Studentpreneur di Universitas Pendidikan Nasional, Bali, Senin (11/7).  

Terkait dengan Program Kartu Prakerja, pemerintah telah menyalurkan insentif kepada 13 juta penerima dengan capaian 30 persen penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya menganggur, kini telah bekerja atau berwirausaha.

Selain itu insentif yang diberikan tersebut telah dimanfaatkan sebanyak 92 persen penerima untuk membeli bahan pangan dan 70 persen penerima untuk modal usaha.

Apresiasi terhadap efektivitas Program Kartu Prakerja tersebut juga telah diberikan oleh berbagai lembaga internasional, diantaranya UNESCO.

Dengan berbagai program peningkatan talenta digital tersebut, diharapkan mampu mendorong digitalisasi pada sektor UMKM agar lebih optimal.

Adapun salah satu bentuk digitalisasi UMKM yang saat ini telah dilakukan pemerintah yakni pemberdayaan dan perluasan akses pasar UMKM atau IKM Digital melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI), e-katalog LKPP, QRIS dan lainnya.

Di samping digitalisasi, pemerintah juga mengambil kebijakan bagi UMKM terkait dengan pemberian dukungan skema pembiayaan terintegrasi melalui program pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

KUR merupakan program pembiayaan yang dapat dijangkau oleh berbagai skala usaha UMKM. Pada masa pandemi, pemerintah berupaya memberikan kebijakan relaksasi dan tambahan subsidi bunga sebesar 3 persen bagi debitur KUR sampai dengan 31 Desember 2022 dan meningkatkan plafon kredit tanpa agunan menjadi Rp100 juta.

Merespon pemaparan yang disampaikan Menko Airlangga tersebut, antusiasme ditunjukkan oleh civitas akademika Universitas Pendidikan Nasional dan ditandai dengan berbagai pertanyaan yang disampaikan.

Di antara pertanyaan tersebut yakni kebijakan pemerintah terkait pembiayaan usaha kecil dan mikro melalui koperasi, kebijakan bagi mahasiswa yang terdampak pandemi, kondisi aktual perekonomian, keberhasilan bisnis di tengah pandemi, hingga peran masyarakat Bali dalam meningkatkan perekonomian daerah pasca pandemi.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa minat berwirausaha mahasiswa perlu untuk terus didukung, karena banyak entrepreneur yang juga lahir dari lingkungan kampus. Demikian juga halnya dengan beberapa perusahaan aplikasi besar di dunia yang hingga saat ini masif digunakan masyarakat juga lahir dari lingkungan kampus.

Pada akhir paparan, Menko Airlangga menyampaikan harapan bagi Universitas Pendidikan Nasional sebagai Techno Research-preneur University agar mampu mencetak para entrepreneur baru yang berkualitas dan berkomitmen tinggi sebagai game changer untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia di masa mendatang.

“Saya harap Universitas Pendidikan Nasional dapat mengembangkan inkubator wirausaha dengan melakukan penyediaan working space yang dilengkapi fasilitas memadai dan juga dapat dilakukan pemberian target inovasi setiap tahunnya agar produk yang dihasilkan akan semakin berkembang,” pungkas Menko Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula penyerahan buku Pembiayaan UMKM oleh Menko Airlangga kepada Rektor Universitas Pendidikan Nasional yang selanjutnya diikuti penyerahan proposal kajian akademik berjudul “Kelembagaan dan Model Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Kearifan Lokal” oleh Kepala Pusat Studi Universitas Pendidikan Nasional kepada Menko Airlangga.

Kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh Anggota DPR RI, Deputi I Kemenko Perekonomian, Deputi IV Kemenko Perekonomian, Rektor Universitas Pendidikan Nasional beserta jajaran, serta Kepala Pusat Studi Universitas Pendidikan Nasional. (ken)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/