RadarBali.com – Jasad Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ni Wayan Sriani, 38, warga Banjar Bentuyung, Kelurahan Ubud, yang meninggal Rabu lalu (6/9) terkatung-katung di Nigeria.
Pihak keluarga kesulitan memulangkan jasad Sriani yang meninggal akibat jatuh di kamar mandi. Pemerintah juga tidak berbuat banyak.
Suami Sriani, Gusti Nyoman Putra, 51, menyatakan keluarganya di Bali tidak bisa berbuat banyak mengenai nasib jasad istri ketiganya.
“Kami tidak punya uang untuk mengembalikan jasad istri saya,” ujar Putra yang seorang sopir di salah satu hotel di bilangan Ubud itu saat ditemui Jawa Pos Radar Bali, Selasa siang.
Di lain sisi, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Gianyar, Anak Agung Dalem Jagaditha, mengaku masih menunggu kabar terbaru nasib jenazah Sriani.
“Nanti KBRI masih berkabar, akan disampaikan ke BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, red),” ujarnya.
Mengenai pemulangan jenazah, Pemkab Gianyar tidak bisa berbuat banyak. Itu karena Sriani berangkat sendiri tanpa jalur BNP2PTKI. “Makanya kami tidak bisa,” tukasnya.