32.6 C
Jakarta
8 September 2024, 9:33 AM WIB

Diduga Usai Upacara Adat, Puluhan Warga Tebongkang Ubud Positif Covid

GIANYAR – Kasus Covid-19 dengan klaster upacara keagamaan mengintai masyarakat. Seperti yang terjadi terhadap warga Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud.

Hingga Rabu lalu (11/11) tercatat ada 28 warga positif di banjar tersebut. Tim Satuan Tugas Penanganan Covid 19 Gianyar

yang melakukan penelusuran dari temuan ini, menduga penyebaran usai upacara pernikahan dan pemakaman di banjar setempat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya membenarkan data puluhan warga di Banjar Tebongkang positif covid-19.

Hasil investigasi diketahui ada dua sumber penyebaran. “Hasil investigasi surveilans pada 11 November 2020,

dugaan sementara terdapat 2 sumber penularan. Dari dua keluarga yang berbeda. Tetapi masih dalam satu klan atau dadia,” ujar Wisnu Wijaya.

Dua klaster tersebut merupakan acara pernikahan dan penguburan jenazah. Acara pernikahan di keluarga inisial IKM, berlangsung pada 29 Oktober 2020.

Beberapa hari usai upacara itu IKM dan anaknya mengalami keluhan batuk dan demam. Selanjutnya, 4 November, keduannya melakukan tes swab dan 6 November keluar hasil RT PCR yang bersangkutan positif SARS COV2 (Covid-19, red).

“Saat ini keduannya berada  di karantina Suly Resort,” jelasnya. Tidak berhenti sampai disitu, istri dati IKM yakni NKP yang merupkan tenaga kesehatan di Puskesmas Ubud II juga melakukan tes swab.

Hasilnya pada 10 November, dinyatakan covid-19. “Hasil RT PCR positif SARS COV2 saat ini masih isolasi di rumah,” ungkapnya.

Petugas juga mendeteksi klaster penguburan jenazah keluarga KY, yang telah berlangsung pada 1 November.

Beberapa hari usai acara itu, istri dari KY yakni NMR mengalami keluhan batuk dan demam. “ Hasil RT PCR positif SARS-COV2 pada 5 November kemarin. Keduanya saat ini menjalani perawatan di RS PTN Unud,” terangnya.

Menindaklanjuti hal itu, petugas Puskesmas Ubud II melakukan penelusuran dari dua sumber penularan tersebut.

Sebanyak 32 orang selanjutnya dilakukan tes swab di RS Payangan pada 9 November. Hasil  sementara, 8 orang dinyatakan positif Covid-19.

Dan, 1 orang dilakukan swab di RSUD Sanjiwani dengan hasil positif. Sehingga total kontak erat yang sudah dinyatakan positif sebanyak 9 orang pada Senin lalu.

“Petugas juga mencatat penambahan kasus positif kontak erat Rabu sore sebanyak 14 orang positif, saat ini mereka masih proses karantina,” ungkapnya.

Menyikapi kasus ini, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Gianyar, agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Terutama untuk memperketat protokol kesehatan (prokes).

Untuk kegiatan agama, diimbau mengikuti pedoman pada Peraturan Gubernur serta edaran Majelis Desa Adat dann Parisadha Hindu Dharma Indonesia. 

GIANYAR – Kasus Covid-19 dengan klaster upacara keagamaan mengintai masyarakat. Seperti yang terjadi terhadap warga Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud.

Hingga Rabu lalu (11/11) tercatat ada 28 warga positif di banjar tersebut. Tim Satuan Tugas Penanganan Covid 19 Gianyar

yang melakukan penelusuran dari temuan ini, menduga penyebaran usai upacara pernikahan dan pemakaman di banjar setempat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya membenarkan data puluhan warga di Banjar Tebongkang positif covid-19.

Hasil investigasi diketahui ada dua sumber penyebaran. “Hasil investigasi surveilans pada 11 November 2020,

dugaan sementara terdapat 2 sumber penularan. Dari dua keluarga yang berbeda. Tetapi masih dalam satu klan atau dadia,” ujar Wisnu Wijaya.

Dua klaster tersebut merupakan acara pernikahan dan penguburan jenazah. Acara pernikahan di keluarga inisial IKM, berlangsung pada 29 Oktober 2020.

Beberapa hari usai upacara itu IKM dan anaknya mengalami keluhan batuk dan demam. Selanjutnya, 4 November, keduannya melakukan tes swab dan 6 November keluar hasil RT PCR yang bersangkutan positif SARS COV2 (Covid-19, red).

“Saat ini keduannya berada  di karantina Suly Resort,” jelasnya. Tidak berhenti sampai disitu, istri dati IKM yakni NKP yang merupkan tenaga kesehatan di Puskesmas Ubud II juga melakukan tes swab.

Hasilnya pada 10 November, dinyatakan covid-19. “Hasil RT PCR positif SARS COV2 saat ini masih isolasi di rumah,” ungkapnya.

Petugas juga mendeteksi klaster penguburan jenazah keluarga KY, yang telah berlangsung pada 1 November.

Beberapa hari usai acara itu, istri dari KY yakni NMR mengalami keluhan batuk dan demam. “ Hasil RT PCR positif SARS-COV2 pada 5 November kemarin. Keduanya saat ini menjalani perawatan di RS PTN Unud,” terangnya.

Menindaklanjuti hal itu, petugas Puskesmas Ubud II melakukan penelusuran dari dua sumber penularan tersebut.

Sebanyak 32 orang selanjutnya dilakukan tes swab di RS Payangan pada 9 November. Hasil  sementara, 8 orang dinyatakan positif Covid-19.

Dan, 1 orang dilakukan swab di RSUD Sanjiwani dengan hasil positif. Sehingga total kontak erat yang sudah dinyatakan positif sebanyak 9 orang pada Senin lalu.

“Petugas juga mencatat penambahan kasus positif kontak erat Rabu sore sebanyak 14 orang positif, saat ini mereka masih proses karantina,” ungkapnya.

Menyikapi kasus ini, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Gianyar, agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Terutama untuk memperketat protokol kesehatan (prokes).

Untuk kegiatan agama, diimbau mengikuti pedoman pada Peraturan Gubernur serta edaran Majelis Desa Adat dann Parisadha Hindu Dharma Indonesia. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/