28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:38 AM WIB

Ganggu Keamanan, Spanduk Tolak Pabrik Limbah Medis Mendadak Diturunkan

NEGARA – Spanduk penolakan terhadap pembangunan limbah medis di tugu masuk Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, hanya berumur sehari.

Spanduk dengan kain putih tersebut diturunkan atas permintaan aparat keamanan dengan alasan demi keamanan dan ketertiban desa.

Perbekel Desa Pengambengan Kamaruzzaman saat dikonfirmasi membenarkan bahwa spanduk penolakan limbah medis yang dipasang warga Pengambengan diturunkan.

“Tadi diminta kepolisian suruh nurunin spanduknya,” jelasnya. Pihak yang menurunkan adalah warga sendiri dan penanggung jawab aksi damai, Minggu (12/1) lalu.

Alasan penurunan spanduk untuk menjaga kondusifitas dan keamanan desa. Terpenting penolakan sudah diketahui melalui media.

“Tadi sudah koordinasi dengan penanggung jawab tidak mempermasalahkan,” terangnya. Sebelumnya warga Desa Pengambengan, menggelar aksi penolakan rencana pembangunan limbah medis di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Minggu (12/1).

Aksi damai yang diawali gotong royong bersih-bersih jalan desa tersebut, disertai dengan penggalan tanda tangan penolakan dan pemasangan spanduk penolakan di gapura pintu masuk desa.

Aksi damai yang digelar puluhan warga dimulai pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 wita, dengan membersihkan jalan desa, tepatnya perbatasan dengan Desa Badeng Timur.

Lokasi aksi sekitar 100 meter dari lokasi yang akan dibangun pabrik limbah medis oleh salah satu perusahaan di Dusun Munduk, Desa Pengambengan.

Setelah bersih-bersih desa selesai, warga membuat spanduk penolakan di atas kain putih dengan tulisan: Jangan Cemari Desa Kami dengan Limbah B3 Medis, #Save Pengambengan, # Save Jembrana, #Save Bali.

Spanduk kemudian dipasang membentang di gapura masuk desa. Selain itu, warga menggalang tanda tangan di atas kain putih untuk dipasang di jalan dan tanda tangan di lembaran kertas untuk disampaikan pada desa.

Menurut Humaidi, koordinator aksi damai, aksi damai yang dilakukan merupakan reaksi dari rencana pembangunan limbah medis di Desa Pengambengan.

Penolakan tersebut karena warga tidak ingin desa menjadi tempat pengolahan limbah medis, di sejumlah daerah pabrik limbah medis sudah mencemari lingkungan.

“Masyarakat takut kena dampak juga dari limbah medis. Karena sangat berbahaya dan berisiko untuk anak cucu kita kedepan,” ungkapnya.

Ada dua perusahaan yang rencananya akan berinvestasi membangun pabrik limbah medis. Dua perusahaan tersebut saat ini tengah mengurus perizinan di pusat.

Namun, karena belum ada izin, belum ada kepastian antara dua perusahaan yang diterima izinnya untuk membangun.

Namun, meski perusahaan menggunakan mesin canggih untuk mengelola limbah medis tetap dikhawatirkan berisiko.

“Itu mesin buatan manusia. Pesawat terang saja bisa jatuh, bagaimana mesin sampah mengelola sampah medis, pasti bisa rusak maka limbah akan menumpuk dan mencemari lingkungan sekitar,” terangnya. 

NEGARA – Spanduk penolakan terhadap pembangunan limbah medis di tugu masuk Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, hanya berumur sehari.

Spanduk dengan kain putih tersebut diturunkan atas permintaan aparat keamanan dengan alasan demi keamanan dan ketertiban desa.

Perbekel Desa Pengambengan Kamaruzzaman saat dikonfirmasi membenarkan bahwa spanduk penolakan limbah medis yang dipasang warga Pengambengan diturunkan.

“Tadi diminta kepolisian suruh nurunin spanduknya,” jelasnya. Pihak yang menurunkan adalah warga sendiri dan penanggung jawab aksi damai, Minggu (12/1) lalu.

Alasan penurunan spanduk untuk menjaga kondusifitas dan keamanan desa. Terpenting penolakan sudah diketahui melalui media.

“Tadi sudah koordinasi dengan penanggung jawab tidak mempermasalahkan,” terangnya. Sebelumnya warga Desa Pengambengan, menggelar aksi penolakan rencana pembangunan limbah medis di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Minggu (12/1).

Aksi damai yang diawali gotong royong bersih-bersih jalan desa tersebut, disertai dengan penggalan tanda tangan penolakan dan pemasangan spanduk penolakan di gapura pintu masuk desa.

Aksi damai yang digelar puluhan warga dimulai pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 wita, dengan membersihkan jalan desa, tepatnya perbatasan dengan Desa Badeng Timur.

Lokasi aksi sekitar 100 meter dari lokasi yang akan dibangun pabrik limbah medis oleh salah satu perusahaan di Dusun Munduk, Desa Pengambengan.

Setelah bersih-bersih desa selesai, warga membuat spanduk penolakan di atas kain putih dengan tulisan: Jangan Cemari Desa Kami dengan Limbah B3 Medis, #Save Pengambengan, # Save Jembrana, #Save Bali.

Spanduk kemudian dipasang membentang di gapura masuk desa. Selain itu, warga menggalang tanda tangan di atas kain putih untuk dipasang di jalan dan tanda tangan di lembaran kertas untuk disampaikan pada desa.

Menurut Humaidi, koordinator aksi damai, aksi damai yang dilakukan merupakan reaksi dari rencana pembangunan limbah medis di Desa Pengambengan.

Penolakan tersebut karena warga tidak ingin desa menjadi tempat pengolahan limbah medis, di sejumlah daerah pabrik limbah medis sudah mencemari lingkungan.

“Masyarakat takut kena dampak juga dari limbah medis. Karena sangat berbahaya dan berisiko untuk anak cucu kita kedepan,” ungkapnya.

Ada dua perusahaan yang rencananya akan berinvestasi membangun pabrik limbah medis. Dua perusahaan tersebut saat ini tengah mengurus perizinan di pusat.

Namun, karena belum ada izin, belum ada kepastian antara dua perusahaan yang diterima izinnya untuk membangun.

Namun, meski perusahaan menggunakan mesin canggih untuk mengelola limbah medis tetap dikhawatirkan berisiko.

“Itu mesin buatan manusia. Pesawat terang saja bisa jatuh, bagaimana mesin sampah mengelola sampah medis, pasti bisa rusak maka limbah akan menumpuk dan mencemari lingkungan sekitar,” terangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/