MANGUPURA -Pemerintah Kabupaten Badung memberikan kelonggaran untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Namun, dalam pelaksanaannya diserahkan kepada kesiapan sekolah.
Kadisdikpora Badung, I Gusti Made Dwipayana menjelaskan secara umum pelaksanaan PTM 100 persen berjalan lancar. Ketika dilakukan evaluasi sejumlah sekolah masih menerapkan double shift. “Sudah ada evaluasi, secara umum PTM 100 persen sudah berjalan. Memang di lapangan penerapannya berbeda-beda tergantung kondisi sekolahnya. Misalnya ada yang dibagi dua shift ada yang keseluruhan, tergantung kondisi sekolah,” beber Made Dwipayana belum lama ini.
Pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Badung terkait pengawasan sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen. Mulai dari penerapan protokol kesehatan (prokes) dan juga sarana prasarana pendukung PTM. “Kami tetap berkoordinasi dengan Satgas Covid terkait pengawasan Prokes di sekolah, sehingga tidak menimbulkan kasus (Covid) baru,” terangnya.
Imbuhnya, kalau terdapat siswa yang dalam keadaan sakit diminta untuk tidak datang ke sekolah. Sedangkan untuk siswa yang belum divaksinasi Covid-19 karena sakit atau memiliki riwayat kesehatan yang membutuhkan konsultasi dokter, diharapkan segera datang Faskes terdekat. Sejauh ini ia belum menerima keluhan orangtua siswa selama pelaksanaan PTM 100 persen berlangsung. “Kalau ada anak yang kondisi sakit, kita sudah minta untuk tidak datang ke sekolah. Begitu juga yang belum divaksin agar segera,” tegasnya.
Sebelumnya Ketua Komisi IV DPRD Badung, Made Sumerta mendukung upaya eksekutif melaksanakan PTM di tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) tanpa shift. Tentunya pelaksanaan PTM tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes) ketat.
“Sudah selayaknya ada kebijakan baru di dunia pendidikan untuk memberlakukan PTM 100 persen tanpa ada shift lagi. Kami mendorong itu, karena sudah dua tahun pembelajaran dilakukan daring,” tegasnya.
MANGUPURA -Pemerintah Kabupaten Badung memberikan kelonggaran untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Namun, dalam pelaksanaannya diserahkan kepada kesiapan sekolah.
Kadisdikpora Badung, I Gusti Made Dwipayana menjelaskan secara umum pelaksanaan PTM 100 persen berjalan lancar. Ketika dilakukan evaluasi sejumlah sekolah masih menerapkan double shift. “Sudah ada evaluasi, secara umum PTM 100 persen sudah berjalan. Memang di lapangan penerapannya berbeda-beda tergantung kondisi sekolahnya. Misalnya ada yang dibagi dua shift ada yang keseluruhan, tergantung kondisi sekolah,” beber Made Dwipayana belum lama ini.
Pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Badung terkait pengawasan sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen. Mulai dari penerapan protokol kesehatan (prokes) dan juga sarana prasarana pendukung PTM. “Kami tetap berkoordinasi dengan Satgas Covid terkait pengawasan Prokes di sekolah, sehingga tidak menimbulkan kasus (Covid) baru,” terangnya.
Imbuhnya, kalau terdapat siswa yang dalam keadaan sakit diminta untuk tidak datang ke sekolah. Sedangkan untuk siswa yang belum divaksinasi Covid-19 karena sakit atau memiliki riwayat kesehatan yang membutuhkan konsultasi dokter, diharapkan segera datang Faskes terdekat. Sejauh ini ia belum menerima keluhan orangtua siswa selama pelaksanaan PTM 100 persen berlangsung. “Kalau ada anak yang kondisi sakit, kita sudah minta untuk tidak datang ke sekolah. Begitu juga yang belum divaksin agar segera,” tegasnya.
Sebelumnya Ketua Komisi IV DPRD Badung, Made Sumerta mendukung upaya eksekutif melaksanakan PTM di tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) tanpa shift. Tentunya pelaksanaan PTM tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes) ketat.
“Sudah selayaknya ada kebijakan baru di dunia pendidikan untuk memberlakukan PTM 100 persen tanpa ada shift lagi. Kami mendorong itu, karena sudah dua tahun pembelajaran dilakukan daring,” tegasnya.
