28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:21 AM WIB

Rumah Kader PDIP Terbakar, Sempat Menyeruak Dugaan Sabotase

PEJARAKAN – Rumah milik Kadek Parta Sanjaya, 46, warga Banjar Dinas Batu Ampar, Desa Pejarakan, ludes terbakar Kamis (12/4) lalu.

Kadek Parta Sanjaya diketahui sebagai salah seorang pengurus PDI Perjuangan Ranting Desa Pejarakan.

Sempat menyeruak ada isu sabotase atas peristiwa kebakaran tersebut. Terlebih kebakaran terjadi pada masa kampanye Pilgub Bali 2018 dan korban juga diketahui sebagai pengurus partai.

Namun, dugaan itu ditampik oleh polisi yang menyatakan kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.

Kebakaran diketahui terjadi pada pukul 18.15, Kamis lalu. Saat peristiwa terjadi, kebakaran diketahui dalam keadaan kosong karena ditinggal ke rumah mertuanya di Banjar Dinas Marga Garuda, Desa Pejarakan.

Korban lantas mendapat telepon dari tetangganya yang bernama Putu Sudarsani, 43, bahwa rumahnya terbakar. Korban pun bergegas mendatangi rumahnya.

Begitu sampai rumah, korban mendapati rumahnya sudah ludes terbakar mengingat rumah korban terbuat dari kayu dan bambu, sehingga mudah terbakar.

Tetangga korban pun sudah berkumpul dan sempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Sementara petugas pemadam kebakaran terlambat datang, karena jarak pos pemadam dengan lokasi kejadian sangat jauh.

Menurut salah seorang tetangga korban, Putu Dana, 39, api tahu-tahu sudah membesar di dalam rumah.

Dia bersama beberapa tetangga lainnya berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air menggunakan ember dan selang air.

Tapi karena rumah berbentuk semi permanen, sehingga mudah terbakar.

“Saya dan warga lain sudah berusaha mematikan api dengan menyiram menggunakan ember. Tapi karena rumahnya semi permanen,

akhirnya api cepat besar. Pas pemadam datang, rumah sama isinya sudah habis,” kata Dana.

Perbekel Pejarakan Made Astawa juga mengakui adanya kebakaran di wilayahnya. Hanya saja Astawa tak mengetahui secara pasti apakah rumah tersebut difungsikan sebagai sekretariat partai atau tidak.

“Masalah sekretariat partai itu saya kurang tahu. Memang di depan rumahnya ada papan berisi lambang partai dan nama partai. Tapi tidak ada tulisan sekretariat,” kata Astawa.

Sementara itu Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP I Nyoman Suartika mengatakan, dari hasil penyelidikan polisi, kebakaran dipicu korsleting listrik.

Hal itu dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi dan fakta-fakta yang didapat di lokasi kejadian.

Suartika menyatakan polisi telah memeriksa sedikitnya empat orang saksi dalam peristiwa tersebut.

Dari empat orang yang diperiksa, dua orang menyebutkan bahwa sempat muncul api dari kabel listrik, tak jauh dari rumah korban.

Salah satunya dari kabel di atas padmasana pura yang di-sungsung kelompok masyarakat Karang Rintis.

“Api itu pertama kali dilihat dari kabel listrik di sisi barat rumah. Selain itu kabel listrik di atas padmasana pura juga mengeluarkan api saat terjadi kebakaran.

Kabel listrik di atas padamasana itu, terhubung dengan kabel listrik di rumah korban. Berdasarkan analisa itu dapat diprediksi penyebab

terjadinya kebakaran adalah adanya konsleting listrik. Tidak ada unsur kesengajaan ataupun sabotase,” tegas Suartika.

Akibat peristiwa tersebut, seluruh harta benda korban ludes dilahap api. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 30 juta.

Untuk sementara korban menumpang di rumah mertuanya yang masih tinggal di satu desa. 

PEJARAKAN – Rumah milik Kadek Parta Sanjaya, 46, warga Banjar Dinas Batu Ampar, Desa Pejarakan, ludes terbakar Kamis (12/4) lalu.

Kadek Parta Sanjaya diketahui sebagai salah seorang pengurus PDI Perjuangan Ranting Desa Pejarakan.

Sempat menyeruak ada isu sabotase atas peristiwa kebakaran tersebut. Terlebih kebakaran terjadi pada masa kampanye Pilgub Bali 2018 dan korban juga diketahui sebagai pengurus partai.

Namun, dugaan itu ditampik oleh polisi yang menyatakan kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.

Kebakaran diketahui terjadi pada pukul 18.15, Kamis lalu. Saat peristiwa terjadi, kebakaran diketahui dalam keadaan kosong karena ditinggal ke rumah mertuanya di Banjar Dinas Marga Garuda, Desa Pejarakan.

Korban lantas mendapat telepon dari tetangganya yang bernama Putu Sudarsani, 43, bahwa rumahnya terbakar. Korban pun bergegas mendatangi rumahnya.

Begitu sampai rumah, korban mendapati rumahnya sudah ludes terbakar mengingat rumah korban terbuat dari kayu dan bambu, sehingga mudah terbakar.

Tetangga korban pun sudah berkumpul dan sempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Sementara petugas pemadam kebakaran terlambat datang, karena jarak pos pemadam dengan lokasi kejadian sangat jauh.

Menurut salah seorang tetangga korban, Putu Dana, 39, api tahu-tahu sudah membesar di dalam rumah.

Dia bersama beberapa tetangga lainnya berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air menggunakan ember dan selang air.

Tapi karena rumah berbentuk semi permanen, sehingga mudah terbakar.

“Saya dan warga lain sudah berusaha mematikan api dengan menyiram menggunakan ember. Tapi karena rumahnya semi permanen,

akhirnya api cepat besar. Pas pemadam datang, rumah sama isinya sudah habis,” kata Dana.

Perbekel Pejarakan Made Astawa juga mengakui adanya kebakaran di wilayahnya. Hanya saja Astawa tak mengetahui secara pasti apakah rumah tersebut difungsikan sebagai sekretariat partai atau tidak.

“Masalah sekretariat partai itu saya kurang tahu. Memang di depan rumahnya ada papan berisi lambang partai dan nama partai. Tapi tidak ada tulisan sekretariat,” kata Astawa.

Sementara itu Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP I Nyoman Suartika mengatakan, dari hasil penyelidikan polisi, kebakaran dipicu korsleting listrik.

Hal itu dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi dan fakta-fakta yang didapat di lokasi kejadian.

Suartika menyatakan polisi telah memeriksa sedikitnya empat orang saksi dalam peristiwa tersebut.

Dari empat orang yang diperiksa, dua orang menyebutkan bahwa sempat muncul api dari kabel listrik, tak jauh dari rumah korban.

Salah satunya dari kabel di atas padmasana pura yang di-sungsung kelompok masyarakat Karang Rintis.

“Api itu pertama kali dilihat dari kabel listrik di sisi barat rumah. Selain itu kabel listrik di atas padmasana pura juga mengeluarkan api saat terjadi kebakaran.

Kabel listrik di atas padamasana itu, terhubung dengan kabel listrik di rumah korban. Berdasarkan analisa itu dapat diprediksi penyebab

terjadinya kebakaran adalah adanya konsleting listrik. Tidak ada unsur kesengajaan ataupun sabotase,” tegas Suartika.

Akibat peristiwa tersebut, seluruh harta benda korban ludes dilahap api. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 30 juta.

Untuk sementara korban menumpang di rumah mertuanya yang masih tinggal di satu desa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/