27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:59 AM WIB

Duh, Mendaki saat Gunung Agung Siaga Erupsi, Empat Bule Nekat Kabur

AMLAPURA – Empat orang pendaki Gunung Agung yang kesemuanya warna negara asing akhirnya turun dengan selamat.  

Mereka terdiri dari dua laki-laki dan dua orang perempuan. Mereka melakukan pendakian Sabtu (13/4) lalu padahal saat itu Gunung Agung baru saja mengalami erupsi.

Keempatnya diduga merupakan pasangan kekasih. Mereka ini nekad melakukan pendakian secara diam diam. Padahal, saat ini dilarang mendaki karena Gunung Agung sedang fase erupsi dan juga berada pada level III.

Keempat WNA tersebut adalah Trikhanovid Paver, 25, Trikhanovid Anthalika, 26, keduanya warga Belarusia.

Dua lagi adalah Olga, 20, bersama pasangannya Artem, 25, asal Rusia.  Bule ini sempat mengaku tersesat di lereng Gunung Agung.

Keempatnya berhasil turun dengan selamat di Pura Pasar Agung, Sebudi sekitar pukul 14.20 wita kemarin.

“Saat turun mereka juga mengendap endap agar tidak ketahuan warga,” ujar Wayan Suara Arsana, Sekretaris Pesebaya Agung.

Saat itu memang sedang sepi di areal Pura Pasar Agung. Karena Relawan Pasebaya Agung yang mencari mereka  sejak pagi gagal menemukan wistawan tersebut.

Sehingga pencarian dihentikan pukul 12.00 wita. Karena saat itu Gunung Agung terus mengalami getaran.

Demi untuk keselamatan Relawan, Ketua Pasebaya Agung Gede Pawana langsung memerintahkan relawannya untuk turun dan beristirahat di parkiran di bawah Pura Pasar Agung.

Setelah jam 13.00 wita ditunggu tunggu tidak ada juga relawan pun memutuskan untuk pulang. Namun Pesebaya meninggalkan satu personil untuk terus memantau yakni Wayan Cenik.

Saat wisman tersebut turun secara mengendap-endap Cenik pun melihatnya dan segera mengontak relawan Pasebaya lainya ke pos induk agar segera ke Pura Pasar Agung.

Cenik sempat melihat relawan tersebut seperti mengigil kedinginan. Sementara saat di sapa dengan bahasa Inggris mereka mengaku tidak paham bahasa Inggris. 

Cenik sempat mencegat  ke empat WNA tersebut namun mereka malah melawan.  Dia  pun terus turun tidak mau berhanti dan langsung mengambil sepeda motornya di sisi barat parkir Pura Pasar Agung.

Sempat langsung kabur dengan sepeda motornya, namun ban motor WNA tersebut ternyata kempes. Nampaknya ada relawan yang sengaja mengembosi ban motor mereka agar tidak bisa kabur.

“Dua orang yang sempat saya cegat melawan, dan dua orang lagi mencoba kabur dengan ban motor yang sudah gembos,” ujar Cenik.

Mereka  kabur kearah bawah dengan sepeda motor yang banya gembos. Untung saja rombongan Relawan Pasebaya yang datang dari posko induk cepat tiba dan berhasil mencegat WNA tersebut di Sebudi.

Mereka langsung di giring ke Polsek Selat.  Dari keterangan Kapolsek Selat AKP Made Sutirta kalau empat orang bule ini merupakan pasangan kekasih.

Mereka sempat naik ke Gunung Agung sampai keketinggian 2000 mdpl. Sempat di introgasi petugas soal tujuan dan alasanya naik ke Gunung Agung.

 

AMLAPURA – Empat orang pendaki Gunung Agung yang kesemuanya warna negara asing akhirnya turun dengan selamat.  

Mereka terdiri dari dua laki-laki dan dua orang perempuan. Mereka melakukan pendakian Sabtu (13/4) lalu padahal saat itu Gunung Agung baru saja mengalami erupsi.

Keempatnya diduga merupakan pasangan kekasih. Mereka ini nekad melakukan pendakian secara diam diam. Padahal, saat ini dilarang mendaki karena Gunung Agung sedang fase erupsi dan juga berada pada level III.

Keempat WNA tersebut adalah Trikhanovid Paver, 25, Trikhanovid Anthalika, 26, keduanya warga Belarusia.

Dua lagi adalah Olga, 20, bersama pasangannya Artem, 25, asal Rusia.  Bule ini sempat mengaku tersesat di lereng Gunung Agung.

Keempatnya berhasil turun dengan selamat di Pura Pasar Agung, Sebudi sekitar pukul 14.20 wita kemarin.

“Saat turun mereka juga mengendap endap agar tidak ketahuan warga,” ujar Wayan Suara Arsana, Sekretaris Pesebaya Agung.

Saat itu memang sedang sepi di areal Pura Pasar Agung. Karena Relawan Pasebaya Agung yang mencari mereka  sejak pagi gagal menemukan wistawan tersebut.

Sehingga pencarian dihentikan pukul 12.00 wita. Karena saat itu Gunung Agung terus mengalami getaran.

Demi untuk keselamatan Relawan, Ketua Pasebaya Agung Gede Pawana langsung memerintahkan relawannya untuk turun dan beristirahat di parkiran di bawah Pura Pasar Agung.

Setelah jam 13.00 wita ditunggu tunggu tidak ada juga relawan pun memutuskan untuk pulang. Namun Pesebaya meninggalkan satu personil untuk terus memantau yakni Wayan Cenik.

Saat wisman tersebut turun secara mengendap-endap Cenik pun melihatnya dan segera mengontak relawan Pasebaya lainya ke pos induk agar segera ke Pura Pasar Agung.

Cenik sempat melihat relawan tersebut seperti mengigil kedinginan. Sementara saat di sapa dengan bahasa Inggris mereka mengaku tidak paham bahasa Inggris. 

Cenik sempat mencegat  ke empat WNA tersebut namun mereka malah melawan.  Dia  pun terus turun tidak mau berhanti dan langsung mengambil sepeda motornya di sisi barat parkir Pura Pasar Agung.

Sempat langsung kabur dengan sepeda motornya, namun ban motor WNA tersebut ternyata kempes. Nampaknya ada relawan yang sengaja mengembosi ban motor mereka agar tidak bisa kabur.

“Dua orang yang sempat saya cegat melawan, dan dua orang lagi mencoba kabur dengan ban motor yang sudah gembos,” ujar Cenik.

Mereka  kabur kearah bawah dengan sepeda motor yang banya gembos. Untung saja rombongan Relawan Pasebaya yang datang dari posko induk cepat tiba dan berhasil mencegat WNA tersebut di Sebudi.

Mereka langsung di giring ke Polsek Selat.  Dari keterangan Kapolsek Selat AKP Made Sutirta kalau empat orang bule ini merupakan pasangan kekasih.

Mereka sempat naik ke Gunung Agung sampai keketinggian 2000 mdpl. Sempat di introgasi petugas soal tujuan dan alasanya naik ke Gunung Agung.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/