34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:41 PM WIB

Sulasmi: Jokowi Dicintai Karena “Bersih”

GIANYAR – Konser Putih Bersatu, Kampanye Akbar Jokowi- Ma’ruf Amin, Sabtu (13/4) di Gelora Bung Karno, Jakarta memiliki kesan khusus di hati Sulasmi.

Hadir langsung bersama 1.000 penari dari Bali dan ogoh-ogoh Bagia Pulakerthi, Banjar Tubuh, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar di Ibu Kota Jakarta menurutnya adalah kebahagian yang luar biasa.

Lasmi meyakini dukungan terhadap pasangan nomor urut 1 adalah panggilan hati nurani. Lewat kesenian dan budaya terangnya sendi-sendi budaya nusantara akan terjalin.

Lasmi berharap delegasi kesenian Bali mampu “membuka mata” para pengambil kebijakan di Provinsi Bali.

 “Jauh-jauh kami datang dari Bali ke Jakarta. Semata-mata karena merasa bertanggungjawab jawab merawat  kebhinekaan Indonesia,” ucap alumnus SMK Negeri 1 Gianyar itu.

Antusiasme pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) bagi Caleg DPRD Gianyar nomor urut 2 dari Partai NasDem itu adalah pertanda baik bagi masa depan ideologi Pancasila.

“Bapak Jokowi adalah representasi dari nasionalisme dan bhinneka tunggal ika. Bapak Jokowi diterima oleh semua suku dan agama di Indonesia,” tegas perempuan lajang asal Banjar Madangan Kelod, Desa Petak, Kecamatan Gianyar itu.

Presiden Jokowi jelas Lasmi adalah figur politikus santun, tidak mengintimidasi lawan politik, dan tidak memberi toleransi sedikit pun pada tindak pidana korupsi.

Buktinya, Jokowi tidak melakukan pembelaan terhadap koruptor meski merupakan pendukungnya dalam hajatan Pilpres 2019 tahun ini.

“Jokowi juga politisi yang dewasa dan sangat demokratis. Tidak mengintimidasi masyarakat, khususnya kepala desa, perangkat desa, dan aparatur sipil negara (ASN).

Tentu Pak Jokowi tidak ingin negara ini mundur ke belakang; kembali ke era Orde Baru,” ungkapnya.

Pendukung setia Jokowi jelas Lasmi adalah mereka yang menolak politik uang, tidak mengancam masyarakat dengan iming-iming bansos, dan tidak antikritik.

“Karena sifat-sifat ini Pak Jokowi dicintai masyarakat dan menjadi harapan untuk Indonesia yang lebih baik.

Saya pikir Konser Putih Bersatu makna filosofinya adalah masa depan cerah bagi Indonesia. Tanpa korupsi, rampas intimidasi,” tegasnya. (rba)

GIANYAR – Konser Putih Bersatu, Kampanye Akbar Jokowi- Ma’ruf Amin, Sabtu (13/4) di Gelora Bung Karno, Jakarta memiliki kesan khusus di hati Sulasmi.

Hadir langsung bersama 1.000 penari dari Bali dan ogoh-ogoh Bagia Pulakerthi, Banjar Tubuh, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar di Ibu Kota Jakarta menurutnya adalah kebahagian yang luar biasa.

Lasmi meyakini dukungan terhadap pasangan nomor urut 1 adalah panggilan hati nurani. Lewat kesenian dan budaya terangnya sendi-sendi budaya nusantara akan terjalin.

Lasmi berharap delegasi kesenian Bali mampu “membuka mata” para pengambil kebijakan di Provinsi Bali.

 “Jauh-jauh kami datang dari Bali ke Jakarta. Semata-mata karena merasa bertanggungjawab jawab merawat  kebhinekaan Indonesia,” ucap alumnus SMK Negeri 1 Gianyar itu.

Antusiasme pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) bagi Caleg DPRD Gianyar nomor urut 2 dari Partai NasDem itu adalah pertanda baik bagi masa depan ideologi Pancasila.

“Bapak Jokowi adalah representasi dari nasionalisme dan bhinneka tunggal ika. Bapak Jokowi diterima oleh semua suku dan agama di Indonesia,” tegas perempuan lajang asal Banjar Madangan Kelod, Desa Petak, Kecamatan Gianyar itu.

Presiden Jokowi jelas Lasmi adalah figur politikus santun, tidak mengintimidasi lawan politik, dan tidak memberi toleransi sedikit pun pada tindak pidana korupsi.

Buktinya, Jokowi tidak melakukan pembelaan terhadap koruptor meski merupakan pendukungnya dalam hajatan Pilpres 2019 tahun ini.

“Jokowi juga politisi yang dewasa dan sangat demokratis. Tidak mengintimidasi masyarakat, khususnya kepala desa, perangkat desa, dan aparatur sipil negara (ASN).

Tentu Pak Jokowi tidak ingin negara ini mundur ke belakang; kembali ke era Orde Baru,” ungkapnya.

Pendukung setia Jokowi jelas Lasmi adalah mereka yang menolak politik uang, tidak mengancam masyarakat dengan iming-iming bansos, dan tidak antikritik.

“Karena sifat-sifat ini Pak Jokowi dicintai masyarakat dan menjadi harapan untuk Indonesia yang lebih baik.

Saya pikir Konser Putih Bersatu makna filosofinya adalah masa depan cerah bagi Indonesia. Tanpa korupsi, rampas intimidasi,” tegasnya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/