SEMARAPURA – Keinginan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta untuk memberikan pupuk organik gratis kepada para petani, terutamanya yang berada di sekitar Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center di wilayah Dusun Karangdadi, Desa Kusamba tampaknya belum dapat segera terealisasi.
Pasalnya TOSS Center hanya mampu menghasil sebanyak 360 ton pupuk organik per tahunnya dan itu sudah habis untuk memenuhi kebutuhan Pemkab Klungkung sendiri.
Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana, Selasa (13/4) mengungkapkan, ada 15 truk sampah atau sekitar 15 ton sampah masuk ke TOSS Center setiap harinya. Di TOSS Center sampah-sampah warga Kota Semarapura itu diolah menjadi pelet sebagai bahan bakar listrik dan juga pupuk organik.
“Pengolahan sampah di TOSS Center juga menghasilkan pupuk,” ungkapnya.
Dari berton-ton sampah yang diolah, menurutnya TOSS Center mampu menghasilkan pupuk organik sebayak 360 ton setiap tahunnya. Hanya saja ratusan pupuk itu habis untuk kebutuhan Pemkab Klungkung sendiri. Seperti untuk menyuburkan tanaman di taman kota, dan program uji coba atau demplot.
“Dengan peralatan dan tenaga yang ada saat ini, pupuk organik yang bisa dihasilkan TOSS Center sebanyak 360 ton per tahun,” terangnya.
Dengan kondisi seperti itu, diakuinya bila rencana Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta memberikan pupuk organik gratis kepada para petani di Klungkung belum bisa segera terealisasi. Bahkan untuk memberi bantuan pupuk organik gratis untuk petani Subak Kusamba yang berada dekat TOSS Center pun belum dapat terpenuhi.
Diungkapkannya, luasan lahan subak tersebut sekitar 60 hektare. Adapun satu hektare lahan pertanian minimal membutuhkan sekitar 45 ton pupuk organik per tahunnya.
“Sehingga dibutuhkan sekitar 2.700 ton pupuk organik. Untuk memenuhi kebutuhan itu, kami membutuhkan alat pengolahan sampah dan juga tenaga,” tandasnya.