27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:04 AM WIB

Intensitas Gempa Tektonik Menurun, PVMBG Evaluasi Status Gunung Agung

AMLAPURA – Saat musim pandemi Covid-19 di Bali, Gunung Agung dengan ketinggian 3.142 mdpl terlihat tenang-tenang saja. 

Namun, jika melihat data laporan aktivitas gunung Agung belakangan ini tercatat ada sejumlah gempa tektonik jauh.

Berdasar hasil pengamatan semalam, misalnya. Aktivitas gunung yang ada di Karangasem ini   tercatat mengalami kegempaan tektonik jauh  2 kali dengan amplitudo 1-34 mm, S-P 12-14.5 detik dengan durasi 49-91 detik.

Sebelumnya juga tercatat beberapa kali terjadi gempa tektonik jauh. Meski begitu, Kepala PVMBG Kasbani saat dikonfirmasi menyebut, gunung yang masih masuk ke level III (siaga) itu aktivitasnya mengalami penurunan. 

“Gunung Agung aktivitasnya menunjukkan kecenderungan menurun. Sedang kami lakukan evaluasi,” tegas Kepala PVMBG Kasbani.

Walaupun begitu, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, serta wisatawan agar tidak berada, 

tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya ini sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder 

berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. 

Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. 

AMLAPURA – Saat musim pandemi Covid-19 di Bali, Gunung Agung dengan ketinggian 3.142 mdpl terlihat tenang-tenang saja. 

Namun, jika melihat data laporan aktivitas gunung Agung belakangan ini tercatat ada sejumlah gempa tektonik jauh.

Berdasar hasil pengamatan semalam, misalnya. Aktivitas gunung yang ada di Karangasem ini   tercatat mengalami kegempaan tektonik jauh  2 kali dengan amplitudo 1-34 mm, S-P 12-14.5 detik dengan durasi 49-91 detik.

Sebelumnya juga tercatat beberapa kali terjadi gempa tektonik jauh. Meski begitu, Kepala PVMBG Kasbani saat dikonfirmasi menyebut, gunung yang masih masuk ke level III (siaga) itu aktivitasnya mengalami penurunan. 

“Gunung Agung aktivitasnya menunjukkan kecenderungan menurun. Sedang kami lakukan evaluasi,” tegas Kepala PVMBG Kasbani.

Walaupun begitu, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, serta wisatawan agar tidak berada, 

tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya ini sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder 

berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. 

Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/