RadarBali.com – Warga Kota Karangasem kemarin sempat resah. Ini karena menyeruaknya isu akan terjadi bedol desa pada 16 Oktober mendatang.
Bedol desa dilakukan mengingat status Gunung Agung tak kunjung berubah, tetap awas. Warga dilaporkan akan bedol desa. Isu itu menyeruak dari mulut ke mulut.
Menurut informasi, isu tersebut pertama kali tersebar di Pasar Karangsokong, Amlapura empat hari lalu. Spontan, isu itu jadi bahan perbincangan masyarakat.
Karena membuat resah, Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri langsung minta klarifikasi ke tokoh setempat.
“Saya pastikan itu tersebut adalah bohong,” ujar Mulyadi, tokoh masyarakat Kecicang Islam. “Tidak ada perintah apapun terkait kampung Kecicang akan bedol Desa,” ujarnya.
Dia memastikan kabar itu hoax, tidak benar. Dia juga sudah bertanya ke warga, malah warga mengaku tidak tahu dari mana sumber informasi tersebut.
Justru sebaliknya mulai tanggal 16 Oktober, dua sekolah di Kecicang Islam yaitu Madrasah Ibtidaiyah Al Miftah dan Madrasah Tsanawiah Miftahul Ulum akan mulai melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Diakui Sudirman, ketua Majelis Taklim Kampung Islam Kecicang, banyak warganya yang mengungsi. Namun, berdasar peta, wilayahnya hanya terkena dampak lahar dingin saja.
Karena itu, warganya yang di pengungsian akhirnya pulang kampung. “80 persen sekarang sudah pulang ke rumah masing-masing,” bebernya.