25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:25 AM WIB

Sering Menunggu 2-4 Hari Hasil Tes Swab, Klungkung akan Punya PCR

SEMARAPURA – Setelah disorot minimnya tes swab akhirnya di Provinsi Bali akan mendapat tambahan mesin PCR untuk sejumlah kabupaten. Ini terbukti dari rencana RSUD Klungkung dalam waktu dekat ini akan mendapat satu dari tiga alat yang akan diberikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat kepada Provinsi Bali.

Dengan keberadaan alat PCR tersebut, diharapkan tindakan bagi pasien Covid-19 di Kabupaten Klungkung pada utamanya dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.

Direktur RSUD Klungkung, dr. I Nyoman Kesuma, Selasa (13/10) membenarkan bahwa RSUD Klungkung akan mendapat bantuan alat PCR dari BNPB pusat. Hanya saja dia belum mengetahui secara pasti apakah bantuan yang diberikan satu set alat PCR atau hanya satu unit alat PCR.

Bila bantuan yang diberikan satu set alat PCR, maka anggaran sebesar Rp 2,8 miliar untuk pengadaan satu set alat PCR RSUD Klungkung di APBD Perubahan 2020 bisa digunakan untuk kegiatan lain.

“Kalau hanya satu unit alat PCR saja, maka kami harus menyiapkan sarana prasarana pendukung lainnya,” terangnya.

Untuk tenaga medis yang nantinya akan bertugas di ruang PCR, dikatakannya sudah siap. Nantinya 4 orang analis tersebut akan dimagangkan di lab-lab yang telah mengerjakan PCR.

Sehingga ketika ruangan PCR sudah siap dan alat PCR siap untuk dioperasikan, mereka siap untuk mengerjakan tugasnya dengan baik.

“Kami gunakan ruangan HD (hemodialisis) lama sebagai ruangan PCR ini. Untuk saat ini masih tahap pengerjaan. Kami targetkan ruang lab PCR siap 4 hari lagi. Begitu juga dengan alatnya kami perkirakan sudah tiba 4 hari lagi,” ujarnya.

Terkait kapasitas mesin, dia mengaku mengusulkan pengadaan alat PCR berkapasitas 96 pemeriksaan PCR per harinya. Dengan begitu, diharapkan tidak lagi antrean pemeriksaan tes swab berhari-hari seperti yang terjadi saat ini.

Ia mengaku harus menunggu minimal dua hari bahkan empat hari untuk mendapat hasil tes swab pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Klungkung. Adapun kondisi itu menurutnya sangat menyulitkan tenaga medis RSUD Klungkung untuk melakukan penanganan dengan cepat.

“Kami mengusulkan alat PCR ini karena keterlambatan pemeriksaan yang selama ini terjadi. Ini menghambat penanganan. Kemudian dengan masyarakat sulit juga karena sudah tidak sabar menunggu,” tandasnya.

Adapun per Selasa (13/10), ada sebanyak 15 pasien suspect dan 37 pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di RSUD Klungkung.

SEMARAPURA – Setelah disorot minimnya tes swab akhirnya di Provinsi Bali akan mendapat tambahan mesin PCR untuk sejumlah kabupaten. Ini terbukti dari rencana RSUD Klungkung dalam waktu dekat ini akan mendapat satu dari tiga alat yang akan diberikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat kepada Provinsi Bali.

Dengan keberadaan alat PCR tersebut, diharapkan tindakan bagi pasien Covid-19 di Kabupaten Klungkung pada utamanya dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.

Direktur RSUD Klungkung, dr. I Nyoman Kesuma, Selasa (13/10) membenarkan bahwa RSUD Klungkung akan mendapat bantuan alat PCR dari BNPB pusat. Hanya saja dia belum mengetahui secara pasti apakah bantuan yang diberikan satu set alat PCR atau hanya satu unit alat PCR.

Bila bantuan yang diberikan satu set alat PCR, maka anggaran sebesar Rp 2,8 miliar untuk pengadaan satu set alat PCR RSUD Klungkung di APBD Perubahan 2020 bisa digunakan untuk kegiatan lain.

“Kalau hanya satu unit alat PCR saja, maka kami harus menyiapkan sarana prasarana pendukung lainnya,” terangnya.

Untuk tenaga medis yang nantinya akan bertugas di ruang PCR, dikatakannya sudah siap. Nantinya 4 orang analis tersebut akan dimagangkan di lab-lab yang telah mengerjakan PCR.

Sehingga ketika ruangan PCR sudah siap dan alat PCR siap untuk dioperasikan, mereka siap untuk mengerjakan tugasnya dengan baik.

“Kami gunakan ruangan HD (hemodialisis) lama sebagai ruangan PCR ini. Untuk saat ini masih tahap pengerjaan. Kami targetkan ruang lab PCR siap 4 hari lagi. Begitu juga dengan alatnya kami perkirakan sudah tiba 4 hari lagi,” ujarnya.

Terkait kapasitas mesin, dia mengaku mengusulkan pengadaan alat PCR berkapasitas 96 pemeriksaan PCR per harinya. Dengan begitu, diharapkan tidak lagi antrean pemeriksaan tes swab berhari-hari seperti yang terjadi saat ini.

Ia mengaku harus menunggu minimal dua hari bahkan empat hari untuk mendapat hasil tes swab pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Klungkung. Adapun kondisi itu menurutnya sangat menyulitkan tenaga medis RSUD Klungkung untuk melakukan penanganan dengan cepat.

“Kami mengusulkan alat PCR ini karena keterlambatan pemeriksaan yang selama ini terjadi. Ini menghambat penanganan. Kemudian dengan masyarakat sulit juga karena sudah tidak sabar menunggu,” tandasnya.

Adapun per Selasa (13/10), ada sebanyak 15 pasien suspect dan 37 pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di RSUD Klungkung.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/