SINGARAJA – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra mengatakan pihaknya sudah memiliki perencanaan penanganan banjir di Kota Singaraja.
Sayangnya anggaran yang terbatas memaksa perencanaan itu urung terlaksana. Di Jalan pulau Lombok, misalnya.
Adiptha menyatakan Dinas PU sudah berencana membuat sodetan di ruas jalan tersebut. Sehingga air bisa dialirkan ke laut melalui saluran air yang ada di Jalan Pulau Kalimantan.
Permasalahan di kawasan itu terbilang klasik. “Saluran air di hulu sudah besar. Tapi, makin ke hilir malah makin kecil. Makanya kalau hujan pasti akan terjadi luberan air di sana,” katanya.
Sementara penanganan banjir di Kelurahan Kampuny Anyar lebih pelik. Adiptha menyebut penanganan di sana membutuhkan langkah yang lebih holistik.
Sebab pemukiman warga berada di daerah ceruk. Ketinggian tanah bahkan lebih rendah dari permukaan air laut. Tak heran bila kawasan itu kerap banjir. Genangan air bisa bertahan cukup lama.
“Memang di sana perlu penanganan yang sangat komprehensif. Idealnya kan masyarakat direlokasi, kemudian
lahannya dijadikan RTH. Tapi itu butuh biaya yang sangat besar. Mungkin itu bisa jadi solusi jangka panjang,” kata Adiptha.
Untuk jangka pendek, Dinas PUTR berencana membuat sodetan saluran air dari Jalan Anggrek. “Biar air ini bisa dibuang ke arah barat,
lewat saluran air yang di Kaliuntu itu. Biar tidak fokus semua ke timur. Paling tidak ini bisa mengurangi volume air masuk ke Kampung Anyar.
Sebagaimana diberitakan, Kamis (8/4) lalu, banjir menerjang Kota Singaraja. Dewan mendesak agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan banjir tersebut. Sebab sudah menjadi masalah klasik yang terjadi tiap tahun.
Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengatakan, daerah yang selama ini kerap terdampak banjir adalah pemukiman di Jalan Pulau Lombok Kelurahan Kampung Baru serta pemukiman warga di Kelurahan Kampung Anyar.
Ia mendesak agar pemerintah bergerak cepat dan mencari solusi atas permasalahan tersebut.
“Penanggulangan banjir ini harus jadi program prioritas di bidang infrastruktur. Paling tidak bisa mengurangi titik genangan banjir. Di Jalak Putih itu dulunya kan sering banjir.
Tapi, dengan penanganan komprehensif, akhirnya berkurang. Saya harap hal serupa juga dilakukan di Kampung Anyar,” kata Supriatna.