31.6 C
Jakarta
25 November 2024, 16:11 PM WIB

Teroris Main Bom, Yonif Mekanis 741 Gelar Uji Tempur, Ini Sasarannya…

NEGARA – Pengamanan objek vital di Jembrana terus ditingkatkan mengingat eskalasi teror yang meningkat beberapa hari terakhir ini.

TNI dan Polri melakukan operasi bersama untuk mengantisipasi serangan teror di Bali. Selain fokus pengamanan markas dan tempat keramaian, Pelabuhan Gilimanuk diplototi untuk mengantisipasi masuknya pelaku teror.

Kabagops Polres Jembrana Kompol Mahfud Didik Wiratmoko mengatakan, pengamanan objek yang telah ditentukan untuk dipertebal tidak hanya dilakukan oleh anggota Polri, tetapi bersama TNI.

Selain menjaga objek vital, patroli bersama juga dilakukan. Total ada 120 personil yang dikerahkan dari Polres Jembrana dan 91 personil TNI yang bergabung dalam operasi.

Pengamanan Pelabuhan Gilimanuk mendapat prioritas lebih karena merupakan pintu masuk Bali melalui jalur darat.

Total ada 63 personil gabungan yang melakukan pemeriksaan orang dan barang yang masuk Bali. “Kami perketat semua, jangan sampai kecolongan,” terangnya.

Menurut Kompol Didik, serangan teror yang terjadi belakangan ini dilihat lebih terbuka. Yakni, pelaku langsung datang dan meledakkan diri, jadi tidak dilakukan sembunyi-sembunyi.

Karena itu pola pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas juga berbeda, pemeriksaannya dengan pola yang sudah ditentukan, yaitu anggota menjaga anggota lainnya.

Selain kepolisian dan TNI di wilayah, Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis 741 Garuda Nusantara melakukan uji siap tempur untuk menghadapi segala ancaman, baik ancaman perang maupun terorisme.

Komandan Yonif Mekanis 741 Garuda Nusantara Letkol Inf. Rudy Markiano Simangungsong mengatakan, uji siap tempur yang dilakukan selama empat hari tingkat

kompi yang dilakukan untuk menguji kesiapan tingkat kompi dari aspek personil, keterampilan dan teknik bertempur serta perawatan alutsistanya.

“Dengan ujian ini siap operasional sesuai perintah pimpinan,” ujarnya. Sehingga, sewaktu-waktu bisa siap digunakan, baik untuk pertempuran dengan didukung alutsista yang ada maupun operasi teritorial untuk penanggulangan teror juga bisa.

“Tugas Pokok kita latihan tempur itu. Muaranya ini nanti kesiapan operasional, kesiapan prajurit dari fisik, mental dan alutsista,” terangnya, usai penutupan uji siap tempur di lapangan kantor Perbekel Nusasari, Melaya.

Kesiapan prajurit, lanjutnya, tidak hanya untuk bertempur. Misalnya untuk agenda IMF yang akan digelar di Bali 2018 mendatang, prajurit Yonif sudah siap melaksanakan tugas.

Karena bisa saja nanti, alutsista siap tetapi prajurit tidak siap. Selain itu, terkait dengan maraknya serangan teror saat ini, Yonif Mekanis sifatnya backup.

Kalau sewaktu-waktu dibutuhkan Yonif Mekanis siap bergerak. Misal Kodim membutuhkan tinggal lapor minta penambahan pasukan.

Pasukan dari Yonif sendiri ada sekitar 700 orang terbagi lima kompi. Empat kompi ada di Jembrana dan satu kompi ada di Gianyar.  “Kita tinggal bunyikan lonceng,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Danyon menyebutkan bahwa sebagai satuan tempur belum memiliki tempat latihan spesifik, jadi menggunakan hutan dan lahan warga.

“Kami berterima kasih diberi tempat berlatih dan mohon maaf selama melaksanakan latihan mengganggu aktivitas masyarakat, karena tidak punya tempat latihan spesifik, jadi mungkin akan sering menggunakan tempat ini,” pungkasnya

NEGARA – Pengamanan objek vital di Jembrana terus ditingkatkan mengingat eskalasi teror yang meningkat beberapa hari terakhir ini.

TNI dan Polri melakukan operasi bersama untuk mengantisipasi serangan teror di Bali. Selain fokus pengamanan markas dan tempat keramaian, Pelabuhan Gilimanuk diplototi untuk mengantisipasi masuknya pelaku teror.

Kabagops Polres Jembrana Kompol Mahfud Didik Wiratmoko mengatakan, pengamanan objek yang telah ditentukan untuk dipertebal tidak hanya dilakukan oleh anggota Polri, tetapi bersama TNI.

Selain menjaga objek vital, patroli bersama juga dilakukan. Total ada 120 personil yang dikerahkan dari Polres Jembrana dan 91 personil TNI yang bergabung dalam operasi.

Pengamanan Pelabuhan Gilimanuk mendapat prioritas lebih karena merupakan pintu masuk Bali melalui jalur darat.

Total ada 63 personil gabungan yang melakukan pemeriksaan orang dan barang yang masuk Bali. “Kami perketat semua, jangan sampai kecolongan,” terangnya.

Menurut Kompol Didik, serangan teror yang terjadi belakangan ini dilihat lebih terbuka. Yakni, pelaku langsung datang dan meledakkan diri, jadi tidak dilakukan sembunyi-sembunyi.

Karena itu pola pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas juga berbeda, pemeriksaannya dengan pola yang sudah ditentukan, yaitu anggota menjaga anggota lainnya.

Selain kepolisian dan TNI di wilayah, Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis 741 Garuda Nusantara melakukan uji siap tempur untuk menghadapi segala ancaman, baik ancaman perang maupun terorisme.

Komandan Yonif Mekanis 741 Garuda Nusantara Letkol Inf. Rudy Markiano Simangungsong mengatakan, uji siap tempur yang dilakukan selama empat hari tingkat

kompi yang dilakukan untuk menguji kesiapan tingkat kompi dari aspek personil, keterampilan dan teknik bertempur serta perawatan alutsistanya.

“Dengan ujian ini siap operasional sesuai perintah pimpinan,” ujarnya. Sehingga, sewaktu-waktu bisa siap digunakan, baik untuk pertempuran dengan didukung alutsista yang ada maupun operasi teritorial untuk penanggulangan teror juga bisa.

“Tugas Pokok kita latihan tempur itu. Muaranya ini nanti kesiapan operasional, kesiapan prajurit dari fisik, mental dan alutsista,” terangnya, usai penutupan uji siap tempur di lapangan kantor Perbekel Nusasari, Melaya.

Kesiapan prajurit, lanjutnya, tidak hanya untuk bertempur. Misalnya untuk agenda IMF yang akan digelar di Bali 2018 mendatang, prajurit Yonif sudah siap melaksanakan tugas.

Karena bisa saja nanti, alutsista siap tetapi prajurit tidak siap. Selain itu, terkait dengan maraknya serangan teror saat ini, Yonif Mekanis sifatnya backup.

Kalau sewaktu-waktu dibutuhkan Yonif Mekanis siap bergerak. Misal Kodim membutuhkan tinggal lapor minta penambahan pasukan.

Pasukan dari Yonif sendiri ada sekitar 700 orang terbagi lima kompi. Empat kompi ada di Jembrana dan satu kompi ada di Gianyar.  “Kita tinggal bunyikan lonceng,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Danyon menyebutkan bahwa sebagai satuan tempur belum memiliki tempat latihan spesifik, jadi menggunakan hutan dan lahan warga.

“Kami berterima kasih diberi tempat berlatih dan mohon maaf selama melaksanakan latihan mengganggu aktivitas masyarakat, karena tidak punya tempat latihan spesifik, jadi mungkin akan sering menggunakan tempat ini,” pungkasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/