31.3 C
Jakarta
19 November 2024, 19:43 PM WIB

Korden Tak Sesuai, Kominfo Pastikan Video Wik-Wik di RS Sanjiwani Hoax

GIANYAR – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Gianyar memastikan jika video wik-wik yang menyantumkan nama RS Sanjiwani adalah hoax atau berita bohong.

Setelah melapor ke Kominfo pusat, video berdurasi singkat itu diberi label hoax. Menurut Kepala Seksi Dinas Kominfo Gianyar Dewa Wahyudi, mengaku saat heboh kabar itu langsung mengirimkan laporan ke Kominfo pusat.

“Kami pastikan itu hoax,” tegas Wahyudi seizin Sekretaris Dinas Kominfo Gede Daging kemarin. Label hoax pun disematkan pada konten video tersebut pada 30 April 2019 lalu.

“Kami cuma mencari pengaduan konten bahwa itu adalah hoax. Hanya katakan hoax saja,” jelas Gede Daging.

Pernyataan hoax itu berdasar klarifikasi tertulis dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar.

“Keterangan dari rumah sakit. Karena rumah sakit mengirim klarifikasi. Data juga dari rumah sakit, foto UGD, korden dan lainnya tidak ada yang sesuai dengan video,” terangnya.

Setelah memperoleh label hoax, pihaknya telah mengirimkan link Kominfo itu ke RSUD Sanjiwani. “Link sudah saya share ke Sanjiwani. Yang jelas ranah kami nyari stampel hoax,” terangnya.

Mengenai si penyebar video atau penyebar fitnah, pihak Kominfo mengaku tidak sampai ke ranah itu.

“Itu tidak ranah kami. Kami tidak ada tim cyber. Kami sebatas itu saja (beri label hoax, red),” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam video wik-wik itu diduga diperankan pria seorang pasien dan perempuan penunggu atau pengunjung.

Pemeran perempuan naik ke tubuh pria yang terbaring di bed rumah sakit. Dalam video yang heboh pada April lalu itu menyantumkan nama RS Sanjiwani Gianyar.

GIANYAR – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Gianyar memastikan jika video wik-wik yang menyantumkan nama RS Sanjiwani adalah hoax atau berita bohong.

Setelah melapor ke Kominfo pusat, video berdurasi singkat itu diberi label hoax. Menurut Kepala Seksi Dinas Kominfo Gianyar Dewa Wahyudi, mengaku saat heboh kabar itu langsung mengirimkan laporan ke Kominfo pusat.

“Kami pastikan itu hoax,” tegas Wahyudi seizin Sekretaris Dinas Kominfo Gede Daging kemarin. Label hoax pun disematkan pada konten video tersebut pada 30 April 2019 lalu.

“Kami cuma mencari pengaduan konten bahwa itu adalah hoax. Hanya katakan hoax saja,” jelas Gede Daging.

Pernyataan hoax itu berdasar klarifikasi tertulis dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar.

“Keterangan dari rumah sakit. Karena rumah sakit mengirim klarifikasi. Data juga dari rumah sakit, foto UGD, korden dan lainnya tidak ada yang sesuai dengan video,” terangnya.

Setelah memperoleh label hoax, pihaknya telah mengirimkan link Kominfo itu ke RSUD Sanjiwani. “Link sudah saya share ke Sanjiwani. Yang jelas ranah kami nyari stampel hoax,” terangnya.

Mengenai si penyebar video atau penyebar fitnah, pihak Kominfo mengaku tidak sampai ke ranah itu.

“Itu tidak ranah kami. Kami tidak ada tim cyber. Kami sebatas itu saja (beri label hoax, red),” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam video wik-wik itu diduga diperankan pria seorang pasien dan perempuan penunggu atau pengunjung.

Pemeran perempuan naik ke tubuh pria yang terbaring di bed rumah sakit. Dalam video yang heboh pada April lalu itu menyantumkan nama RS Sanjiwani Gianyar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/