28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:34 AM WIB

Kasihan! Bayi Kulit Bersisik Sulit Tutup Mata, Kalau Panas Garuk-Garuk

RadarBali.com – Fenomena kulit bersisik yang diidap bayi di bawah lima tahun lagi-lagi ditemukan di Bali. Kali ini dialami Made Rendra Pratama, seorang bayi berusia 6 bulan.

Sejak lahir, kulitnya bersisik. Sekujur tubuhnya terkelupas. Bahkan, yang membuat miris, telinganya lengket dengan kepala, termasuk kelompak matanya sulit tertutup.

Ibu Rendra, Ni Nengah Suparmi, mengaku kelopak mata putra keduanya seperti lengket sehingga sulit ditutup.

“Yang menutup hanya kulit dalam mata saja. Mengedipkan mata saja susah,” ujar Suparmi, sedih, ditemui di tempat kosnya, di Banjar Tameng, Desa/Sukawati, Jumat (15/9).

Sulitnya menutup mata membuat bagian bawah matanya berwarna merah. Disamping sulit menutup mata, apabila cuaca atau hawa panas, Rendra akan menangis.

“Ini tangannya sudah bisa garuk-garuk, kalau panas mungkin gatal,” ujar Suparmi. Bayi pasangan I Wayan Sutama, 35, dengan Nengah Suparni, 27, asal Banjar Bahel, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem ini pun hanya diberikan salep untuk meredakan rasa gatal dan menghilangkan kulit yang terkelupas.

“Setiap hari dioles pakai salep,” jelasnya. Dijelaskan Suparmi, saat mengandung dulu, tidak ada tanda-tanda aneh pada diri putranya yang lahir pada 16 Maret 2017 itu.

“Setiap bulan saya rutin kontrol, USG normal. Baru lahir kelihatan seperti ini,” ujarnya. Sang ayah, Wayan Sutama yang mengandalkan sebagai perajin perak beruntung bisa dibantu oleh yayasan sosial.

Untuk biaya asuransi BPJS saja, pihaknya tidak mampu. “Sekarang orderan lagi sepi. Tapi saya tetap berusaha,” ujar Sutama.

RadarBali.com – Fenomena kulit bersisik yang diidap bayi di bawah lima tahun lagi-lagi ditemukan di Bali. Kali ini dialami Made Rendra Pratama, seorang bayi berusia 6 bulan.

Sejak lahir, kulitnya bersisik. Sekujur tubuhnya terkelupas. Bahkan, yang membuat miris, telinganya lengket dengan kepala, termasuk kelompak matanya sulit tertutup.

Ibu Rendra, Ni Nengah Suparmi, mengaku kelopak mata putra keduanya seperti lengket sehingga sulit ditutup.

“Yang menutup hanya kulit dalam mata saja. Mengedipkan mata saja susah,” ujar Suparmi, sedih, ditemui di tempat kosnya, di Banjar Tameng, Desa/Sukawati, Jumat (15/9).

Sulitnya menutup mata membuat bagian bawah matanya berwarna merah. Disamping sulit menutup mata, apabila cuaca atau hawa panas, Rendra akan menangis.

“Ini tangannya sudah bisa garuk-garuk, kalau panas mungkin gatal,” ujar Suparmi. Bayi pasangan I Wayan Sutama, 35, dengan Nengah Suparni, 27, asal Banjar Bahel, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem ini pun hanya diberikan salep untuk meredakan rasa gatal dan menghilangkan kulit yang terkelupas.

“Setiap hari dioles pakai salep,” jelasnya. Dijelaskan Suparmi, saat mengandung dulu, tidak ada tanda-tanda aneh pada diri putranya yang lahir pada 16 Maret 2017 itu.

“Setiap bulan saya rutin kontrol, USG normal. Baru lahir kelihatan seperti ini,” ujarnya. Sang ayah, Wayan Sutama yang mengandalkan sebagai perajin perak beruntung bisa dibantu oleh yayasan sosial.

Untuk biaya asuransi BPJS saja, pihaknya tidak mampu. “Sekarang orderan lagi sepi. Tapi saya tetap berusaha,” ujar Sutama.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/