RadarBali.com – Imbauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) agar masyarakat dan para pendaki tidak mendekati kawah Gunung Agung tak digubris.
Pantauan fotografer Jawa Pos Radar Bali Miftahuddin Halim di Pos Pemantau Gunung Agung Sebudi, Selat, Karangasem, Jumat (15/9), para pendaki mancanegara masih nekat melakukan pendakian.
Pemandu lokal dari kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Pura Pasar Agung, Selat, beberapa kali mengantar para pendaki Eropa mendaki Gunung Agung.
Mereka berangkat Jumat dini hari dan kembali turun sekitar pukul 09.00 Wita. Salah satu pendaki dari Rusia, Victor, terlihat istirahat di Pura Pasar Agung Selat yang berada di ketinggian 1500 mdpl.
“Viktor mendaki sendiri dipandu pendaki lokal,” ujar Miftah. Itu artinya, meski ada perintah Pusat Vulkanologi untuk menutup jalur pendakian, namun faktanya pendakian masih dibuka untuk umum.
“Saya mencatat ada 20 kelompok rombongan pendaki yang diantar guide lokal naik gunung dari dini hari tadi,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui Kamis (14/9) pukul 14.00 Wita, PVMBG menaikkan status normal (level satu) menjadi waspada (level dua).
“Aktivitas vulkanik Gunung Agung saat ini dalam keadaan tidak stabil, sehingga probobalitas untuk terjadi letusan menjadi meningkat. Meskipun kejadiannya tidak dapat dipastikan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Dewa Made Indra.
Masyarakat di sekitar Gunung Agung, para pendaki, pengunjung serta wisatawan agar tidak beraktivitas dan melakukan pendakian di area kawah gunung.
PVMBG melarang seluruh aktivitas di wilayah radius 3 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung atau 1.500 meter dari permukaan laut.
“Kami minta masyarakat sekitar Gunung Agung tetap tenang, tapi harus waspada. Tidak terpancing isu-isu dari sumber yang tidak jelas,” tegasnya.