GIANYAR – Kapolres Gianyar, AKBP Djoni Widodo, mengaku tidak memberikan ampun terhadap aksi premanisme di Gianyar.
Komentar Kapolres berkaitan dengan aksi penculikan dua orang yang diotaki sang ibu kandung beberapa hari lalu.
Secara rinci AKBP Djoni menjelaskan, kejadian itu berlangsung Jalan Raya Banjar Katiklantang Desa Singakerta Kecamatan Ubud pada Senin (4/12).
Saat kejadian, I Made Putra Diana hendak mengantar dua anaknya berinisial Ni Putu THLGD dan I Made RDPD menuju sekolah.
Di tengah jalan, lima preman yang mengendarai dua mobil sewaan berwarna putih menghadang Putra Diana.
Dua anak itu langsung diculik dan dimasukkan ke dalam mobil. “Putra Diana sempat berusaha meraih anaknya dari sisi kanan sopir, tapi dihalangi tersangka. Lalu ke sisi kiri dihalangi lagi,” ujarnya.
Akhirnya, lima preman itu berhasil menculik dua anak ini. “Tapi sebelum kabur jauh, pak Putra sempat memfoto mobilnya lalu melapor,” jelasnya.
Selanjutnya, dua anaknya itu dibawa ke Jalan Kebo Iwa Denpasar menemui si ibu kandung yang menjadi otak penculikan ini.
Rupanya, untuk mengamankan posisi si anak, keduanya dibawa ke Balikpapan, Kalimantan Timur. “Dari laporan korban, kami tangkap lima preman ini pada 7 Desember. Berikutnya kami amankan ibunya pada 8 Desember,” ungkapnya.
Terakhir, dari hasil koordinasi dengan kepolisian di Balikpapan, dua anaknya ini berhasil diantar ke Bali.
“Dua anaknya kembali ke Bali pada 9 Desember dan kami jemput di bandara. Kini sudah kembali ke ayahnya,” tukasnya.