JEMBRANA – Desa Ponggok yang terletak di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah merupakan salah satu desa yang berhasil mengeksplorasi potensi desanya.
Desa yang pada tahun 2000 sempat meraih predikat desa tertinggal, kini bertransformasi menjadi desa yang paling sukses mengelola desanya.
Bahkan, BUMDES milik desa tersebut, di tahun 2017 meraih pendapatan hingga Rp 14 miliar lebih.
Berkaca dari keberhasilan itu, Wabup Jembrana Made Kembang Hartawan, pada Jumat (14/12) dan Sabtu (15/12) berkunjung ke Desa Ponggok bersama
Kepala Dinas PMD Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, Perbekel Desa, BPD, Sekdes se Jembrana berkekuatan 90 orang yang bertujuan mempelajari pengelolaan potensi desa dalam bentuk study tiru.
Rombongan di terima langsung oleh Kepala Desa Ponggok Junaedhi Mulyono di Kantor Desa Ponggok
Kepala Desa Ponggok Junaedhi Mulyono mengatakan, dari pengelolaan potensi desa kini Desa Ponggok memiliki pendapatan yang cukup besar.
Dari pengelolaan potensi desa yang berada di bawah pengelolaan BUM Des Tirtha Mandiri, yang memiliki 9 unit usaha, mulai usaha tempat wisata, perkreditan, konstruksi hingga perikanan.
BUMDes ini tugasnya mengelola potensi-potensi sumber daya alam sebagai ladang penghasilan bagi masyarakat.
Salah satunya pengelolaan pariwisata Umbul Ponggok yang saat ini sudah terkenal di media sosial. Di tahun 2017, Bumdes tersebut berhasil mendapat perolehan sebesar Rp 14 miliar.
“Dari hasil tersebut di peruntukkan untuk kesejahteraan masyarakat desa mulai untuk jaminan kesehatan, dana untuk warga kurang mampu hingga memberikan beasiswa kuliah bagi warga desa” ungkap Mulyono.
Dari kunjungan ini Wabup Kembang menyatakan kedatangannya berawal dari informasi di media yang mengekspose keberhasilan Desa Ponggok.
Dari keberhasilan itu, Wabup Kembang mengajak Kepala Desa, BPD untuk mencari ilmu untuk menggali potensi desa masing masing.
Wabup Kembang mengajak para Kepala Desa sebagai pemimpin di desa untuk memiliki mimpi untuk memajukan desanya, berkaca dari keberhasilan Desa Ponggok.
Wabup Kembang berharap, desa – desa di Jembrana yang potensinya tidak kalah dari Desa Ponggok, mampu mengembangkan, dan mengelola potensinya.
“Dari memaksimalkan potensi desa, pastinya akan menambah pendapatan desa, dan nantinya dapat berujung pada kesejahteraan masyarakat desa.
Menjadi desa yang mandiri, menjadi desa yang maju yang tentu berujung pada kesejahteraan masyarakat di Jembrana,” ungkap Kembang
Sementara itu, I Gusti Putu Supradnya yang merupakan Perbekel Desa Berambang mendapat dua hal dalam kunjungan ini.
Yaitu tambahan informasi dalam pengelolaan anggaran dan akan mencoba hal yang dianggap sesuai dengan potensi desa.
“Kunjungan ini sangat bermanfaat, khususnya di desa Berambang yang juga memiliki potensi dalam bidang pariwisata,” pungkasnya. (rba)