25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:46 AM WIB

Jelang Usaba di Pura Besakih, Lokasi Sembahyang Dipasangi Pembatas

AMLAPURA – Pelaksanaan Upacara Usaba Pura Dalem Puri Besakih akan memberlakukan sejumlah aturan mengacu protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 agar pemedek yang tangkil bisa tetap melakukan persembahyangan dengan lancar dan aman.

Salah satunya dengan membuat pembatas. Saat ini, pemedek sudah mulai tangkil untuk melaksanakan rangkaian usaba yang mulai digelar pada 24 Januari mendatang.

Pemangku Pura Dalem Puri Besakih, I Gusti Mangku Suandi, mengungkapkan, pembuatan pembatas tersebut merupakan bagian dari penerapan prokes untuk mencegah penyebaran covid-19.

Terdapat beberapa kotak pembatas yang dibuatkan di lokasi pemedek melakukan persembahyangan. Tiang pembatas memakai bambu yang dikelilingi memakai tali plastik.

Lebar kotak kurang lebih sekitar 2×2 meter. “Kami hanya  mengikuti imbauan dari pemerintah terkait penerapan prokes. Untuk di luar, kami buatkan pembatas dengan bentuk kotak.

Kalau di purian, kami buatkan pembatas dengan memakai garis. Sedangkan, untuk pemedek yang tangkil jumlahnya sedikit,” ujar I Gusti Mangku Suandi.

Pemberlakuan ini, kata dia, tak lepas dari adanya pandemi covid-19. “Karena krama diimbau untuk sembahyang di merajan masing-masing, dan nunas tirta lewat perwakilan masing-masing desa adat,” ungkapnya. 

AMLAPURA – Pelaksanaan Upacara Usaba Pura Dalem Puri Besakih akan memberlakukan sejumlah aturan mengacu protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 agar pemedek yang tangkil bisa tetap melakukan persembahyangan dengan lancar dan aman.

Salah satunya dengan membuat pembatas. Saat ini, pemedek sudah mulai tangkil untuk melaksanakan rangkaian usaba yang mulai digelar pada 24 Januari mendatang.

Pemangku Pura Dalem Puri Besakih, I Gusti Mangku Suandi, mengungkapkan, pembuatan pembatas tersebut merupakan bagian dari penerapan prokes untuk mencegah penyebaran covid-19.

Terdapat beberapa kotak pembatas yang dibuatkan di lokasi pemedek melakukan persembahyangan. Tiang pembatas memakai bambu yang dikelilingi memakai tali plastik.

Lebar kotak kurang lebih sekitar 2×2 meter. “Kami hanya  mengikuti imbauan dari pemerintah terkait penerapan prokes. Untuk di luar, kami buatkan pembatas dengan bentuk kotak.

Kalau di purian, kami buatkan pembatas dengan memakai garis. Sedangkan, untuk pemedek yang tangkil jumlahnya sedikit,” ujar I Gusti Mangku Suandi.

Pemberlakuan ini, kata dia, tak lepas dari adanya pandemi covid-19. “Karena krama diimbau untuk sembahyang di merajan masing-masing, dan nunas tirta lewat perwakilan masing-masing desa adat,” ungkapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/