26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:17 AM WIB

Lolos Tes Kesehatan, Kapan Bupati Mahayastra Suntik Vaksin Covid-19?

GIANYAR – Bupati Gianyar, Made Mahayastra belum juga divaksin Covid-19 Jumat kemarin (15/1). Sebab, Ketua DPC PDIP Gianyar itu harus melewati cek kesehatan dulu.

Sore hari, hasil lab diketahui normal. Sehingga bupati didaftarkan di aplikasi BPJS Kesehatan untuk ikut program vaksinasi.

“Sudah tadi (cek kesehatan, red) dengan Dirut RS Sanjiwani. Hasilnya kontak saja pak Dirut,” ujar Bupati Mahayastra.

Cek kesehatan terhadap orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Gianyar ini dilakukan di Kantor Bupati.

Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar dr. Ida Komang Upeksa, menyatakan, hasil uji laboratorium terhadap bupati Gianyar diketahui Jumat sore. “Hasilnya sudah keluar dan hasilnya normal,” ujarnya.

Setelah uji lab keluar, bupati dijadwalkan mengikuti program vaksinasi Covid-19. “Selanjutnya pak bupati bisa ikut vaksinasi,” tegasnya.

Upeksa menerangkan, pejabat publik yang komorbid atau punya riwayat sakit, tidak boleh langsung divaksinasi.

“Itu harus discreening sederhana untuk mengetahui hasil lab,” ujarnya. Lanjut dia, apabila hasil cek kesehatan bagus, tidak langsung secepatnya divaksin.

“Hasil laboratorium ini berlaku sebulan. Nanti vaksinasi itu ada mekanisme. Kami daftarkan lewat aplikasi BPJS. Dan, BPJS punya kewenangan (mengatur jadwal vaksin, red),” terangnya.

Upeksa menekankan, cek kesehatan sebelum vaksinasi ini bukan perlakuan spesial terhadap bupati. “Kalau untuk orang dengan komorbid. Contoh, orang dengan penyakit penyerta. Contoh, orang dengan hipertensi, contoh, orang dengan alergi, contoh orang dengan ginjal, contoh gangguan hati. Itu komorbid namanya,” jelasnya.

Kata Upeksa, bupati pada 3 bulan lalu sempat cek. “Sekarang mau cek lagi,” terangnya. Nah, untuk tenaga kesehatan (nakes) yang divaksinasi tanpa cek kesehatan, disebut berbeda.

“Nakes sudah paham dirinya. Nakes kan sudah punya hasil terakhir, sudah kontrol mereka,” terangnya.

Sementara itu, nakes yang pasca-disuntik vaksin tidak ada mengeluhkan apa-apa. “Kondisi bagus semuanya, kerja biasa. Habis vaksinasi langsung kerja mereka,” jelasnya.

Nakes yang usai divaksin, diobservasi selama 30 menit. “Ada kemarin (Kamis, red) agak lemas, tidurkan 30 menit. Sudah bagus, pulang langsung,” terangnya.

Sedangkan, dari 16 pelayanan suntik vaksin, tidak ada nakes yang mengalami gejala. “Belum ada kejadian ikutan ringan maupun berat,” pungkasnya.

GIANYAR – Bupati Gianyar, Made Mahayastra belum juga divaksin Covid-19 Jumat kemarin (15/1). Sebab, Ketua DPC PDIP Gianyar itu harus melewati cek kesehatan dulu.

Sore hari, hasil lab diketahui normal. Sehingga bupati didaftarkan di aplikasi BPJS Kesehatan untuk ikut program vaksinasi.

“Sudah tadi (cek kesehatan, red) dengan Dirut RS Sanjiwani. Hasilnya kontak saja pak Dirut,” ujar Bupati Mahayastra.

Cek kesehatan terhadap orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Gianyar ini dilakukan di Kantor Bupati.

Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar dr. Ida Komang Upeksa, menyatakan, hasil uji laboratorium terhadap bupati Gianyar diketahui Jumat sore. “Hasilnya sudah keluar dan hasilnya normal,” ujarnya.

Setelah uji lab keluar, bupati dijadwalkan mengikuti program vaksinasi Covid-19. “Selanjutnya pak bupati bisa ikut vaksinasi,” tegasnya.

Upeksa menerangkan, pejabat publik yang komorbid atau punya riwayat sakit, tidak boleh langsung divaksinasi.

“Itu harus discreening sederhana untuk mengetahui hasil lab,” ujarnya. Lanjut dia, apabila hasil cek kesehatan bagus, tidak langsung secepatnya divaksin.

“Hasil laboratorium ini berlaku sebulan. Nanti vaksinasi itu ada mekanisme. Kami daftarkan lewat aplikasi BPJS. Dan, BPJS punya kewenangan (mengatur jadwal vaksin, red),” terangnya.

Upeksa menekankan, cek kesehatan sebelum vaksinasi ini bukan perlakuan spesial terhadap bupati. “Kalau untuk orang dengan komorbid. Contoh, orang dengan penyakit penyerta. Contoh, orang dengan hipertensi, contoh, orang dengan alergi, contoh orang dengan ginjal, contoh gangguan hati. Itu komorbid namanya,” jelasnya.

Kata Upeksa, bupati pada 3 bulan lalu sempat cek. “Sekarang mau cek lagi,” terangnya. Nah, untuk tenaga kesehatan (nakes) yang divaksinasi tanpa cek kesehatan, disebut berbeda.

“Nakes sudah paham dirinya. Nakes kan sudah punya hasil terakhir, sudah kontrol mereka,” terangnya.

Sementara itu, nakes yang pasca-disuntik vaksin tidak ada mengeluhkan apa-apa. “Kondisi bagus semuanya, kerja biasa. Habis vaksinasi langsung kerja mereka,” jelasnya.

Nakes yang usai divaksin, diobservasi selama 30 menit. “Ada kemarin (Kamis, red) agak lemas, tidurkan 30 menit. Sudah bagus, pulang langsung,” terangnya.

Sedangkan, dari 16 pelayanan suntik vaksin, tidak ada nakes yang mengalami gejala. “Belum ada kejadian ikutan ringan maupun berat,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/