27.3 C
Jakarta
9 April 2025, 3:05 AM WIB

Wabah Corona, Pawai Ogoh-ogoh Malam Nyepi Terancam Batal Digelar

DENPASAR โ€“ Dampak virus corona bukan saja membuat pariwisata di Bali sepi.

 

Namun akibat merebaknya wabah penularan virus Covid 19, juga berdampak terhadap gelaran pawai ogoh-ogoh saat malam pengerupukan atau malam Nyepi mendatang.

 

Akibat wabah corona, tradisi mengarak ogoh-ogoh pun terancam batal digelar.

 

Terlebih, pawai ogoh-ogoh terancam digelar setelah Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi menetapkan Bali Siaga Penanggulangan Covid 19

 

 

Menanggapi hal ini, Gubenur Bali Wayan Koster belum bisa memberikan ketegasan soal ogoh-ogoh dan rangkaian kegiatan terkait Nyepi.

 

โ€œPawai ogoh-ogoh besok dirapatkan oleh Parisadha dan Majelis Desa Adat (MDA). Termasuk terkait Melasti. Keputusannya besok,โ€ ujarnya Senin (16/3).

 

Disisi lain, Pinandita Drs I Ketut Pasek Swastika selaku Wakil Ketua Bidang Agama  dan Kepanditaan PHDI Bali menyampaikan ogoh-ogoh merupakan budaya.

 

Jika ditiadakan kegiatan budaya ini maka  menjadi hal yang tidak mungkin.

 

โ€œTapi perlu dicermati. Barangkali diadakan tapi diseputaran Banjar Desa Pakraman setempat. Tidak keluar (wilayah),โ€ ujarnya.

 

Hal ini sesuai dengan imbauan Menteri Kesehatan untuk tidak berkumpul beramai-ramai terkait virus Corona.

 

โ€œItu besok kita bahas di PHDI jam 9 pagi,โ€ sambungnya. 

DENPASAR โ€“ Dampak virus corona bukan saja membuat pariwisata di Bali sepi.

 

Namun akibat merebaknya wabah penularan virus Covid 19, juga berdampak terhadap gelaran pawai ogoh-ogoh saat malam pengerupukan atau malam Nyepi mendatang.

 

Akibat wabah corona, tradisi mengarak ogoh-ogoh pun terancam batal digelar.

 

Terlebih, pawai ogoh-ogoh terancam digelar setelah Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi menetapkan Bali Siaga Penanggulangan Covid 19

 

 

Menanggapi hal ini, Gubenur Bali Wayan Koster belum bisa memberikan ketegasan soal ogoh-ogoh dan rangkaian kegiatan terkait Nyepi.

 

โ€œPawai ogoh-ogoh besok dirapatkan oleh Parisadha dan Majelis Desa Adat (MDA). Termasuk terkait Melasti. Keputusannya besok,โ€ ujarnya Senin (16/3).

 

Disisi lain, Pinandita Drs I Ketut Pasek Swastika selaku Wakil Ketua Bidang Agama  dan Kepanditaan PHDI Bali menyampaikan ogoh-ogoh merupakan budaya.

 

Jika ditiadakan kegiatan budaya ini maka  menjadi hal yang tidak mungkin.

 

โ€œTapi perlu dicermati. Barangkali diadakan tapi diseputaran Banjar Desa Pakraman setempat. Tidak keluar (wilayah),โ€ ujarnya.

 

Hal ini sesuai dengan imbauan Menteri Kesehatan untuk tidak berkumpul beramai-ramai terkait virus Corona.

 

โ€œItu besok kita bahas di PHDI jam 9 pagi,โ€ sambungnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/