RadarBali.com – Salah satu guide lokal Kadek Sudani, 30, asal Dusun Sogra yang baru saja datang dari mengantar dua orang wisatawan Prancis ke puncak Gunung Agung kemarin mengakui, ada peningkatan aktifitas di kawah.
“Kalau pantauan saya asap tampak lebih tebal dari hari kemarin. Asap tersebut keluar dari rekahan kawah,” ujar Sudani.
Hanya saja wisatawan yang diajaknya mengaku tidak takut. Bahkan mereka senang dengan penomana alam tersebut asal kondisinya hanya seperti ini.
Wakil Ketua Pokdarwis Pemandu Wisata Gunung Agung Wayan Darta mengaku, kemarin malam sekitar pukul 23.40 wita sempat terdengar ledakan atau bunyi gemuruh sebanyak dua kali kemudian di ikuti gempa satu kali.
Darta sendiri mengakui semua wisatawan yang akan naik ke puncak Gunung Agung sekarang ini dijelaskan soal kondisi gunung tersebut dan statusnya yang sudah level II.
Namun, para wisatawan asing itu mengaku tidak terpengaruh dan siap mengikuti arahan pemandu. “Kalau kami para pemandu mengatakan berani, dia tetap berani untuk naik,” ujarnya.
Darta menambahkan, sejak empat hari lalu memang suara menderu terdengar di kawah Gunung Agung. Sekarang suaranya semakin keras.
“Suaranya mirip suara helikopter,” ujarnya. Selain itu, belarang yang ada di kawah juga sudah mulai meleleh karena suhu mulai panas.
Kalau sebelumnya belareng tersebut belum meleleh. Hanya saja untuk bau belerang diakuinya sejauh ini memang belum tercium.
Pihaknya mengakui masih menunggu himbauan dari pemerintah. Kalau memang dilarang pihaknya akan menghentikan dan minta wisatawan tidak mendaki.
Bagaimana dengan ciri lain? Semisal hewan turun dari gunung? Menurut guide Mangku Pasek, belum ada. “Sejauh ini belum ada,” paparnya.