27.3 C
Jakarta
21 November 2024, 23:06 PM WIB

Ganggu Wisata Bahari, Proyek Reklamasi PT Pelindo Dikeluhkan

MANGUPURA- Proyek perluasan Pelabuhan Benoa oleh PT Pelindo III (Persero), kembali dikeluhkan.

Selain air pantai keruh, keluhan proyek reklamasi Pelindo yang terletak dekat kawasan wisata bahari Tanjung benoa, itu juga dinilai mengganggu jarak pandang dan merusak terumbu karang

Wayan Sugita salah satu pengusaha water spot di Tanjung Benoa mengakui  sangat dirasakan sekali dampaknya apalagi Tanjung Benoa berdampingan dengan lokasi reklamasi Pelabuhan Benoa tersebut.

“Kami hidup di sektor wisata bahari sudah jelas dirasakan dampaknya. Karena ketika tamu diving atau aktivitas lainnya jarak pandang wisatawan terganggu, ” terang dikonfirmasi, Sabtu (15/9).

Kata dia, hal ini pun berimbas terhadap tingkat kunjungan wisatawan.

Sebab, wisatawan mulai mengeluhkan terkait kondisi jarak pandang terganggu akibat air laut keruh.  Sebab, harapan tamu datang ke Tanjung Benoa melihat aneka jenis biota laut dan aktivitas lain di laut. Nah, ketika air laut keruh tentu sangat mengganggu dan  tidak sesuai harapan wisatawan.  “Kalau saya pribadi sangat menyayangkan dan prihatin (dampak reklamasi Pelindo), ” tegasnya.

Imbuhnya, ini baru dampak ekonomi, belum lagi dampak lingkungan. Seperti abrasi dan kerusakan terumbu karang juga berpotensi terjadi. “Jadi siapa menjamin. Jadi sosialisasi lah biar masyarakat paham, ” terangnya.

Begitu juga Lurah Tanjung Benoa Wayan Kembang tak menampik adanya keluhan dari pengusaha pariwisata bahari di Tanjung Benoa.

Pihaknya sudah mengundang Pelindo untuk pertemuan dalam penyelesaian masalah tersebut. Karena warga mengeluhkan pengurukan itu kami undang Pelindo untuk pertemuan, ” terangnya.

 

MANGUPURA- Proyek perluasan Pelabuhan Benoa oleh PT Pelindo III (Persero), kembali dikeluhkan.

Selain air pantai keruh, keluhan proyek reklamasi Pelindo yang terletak dekat kawasan wisata bahari Tanjung benoa, itu juga dinilai mengganggu jarak pandang dan merusak terumbu karang

Wayan Sugita salah satu pengusaha water spot di Tanjung Benoa mengakui  sangat dirasakan sekali dampaknya apalagi Tanjung Benoa berdampingan dengan lokasi reklamasi Pelabuhan Benoa tersebut.

“Kami hidup di sektor wisata bahari sudah jelas dirasakan dampaknya. Karena ketika tamu diving atau aktivitas lainnya jarak pandang wisatawan terganggu, ” terang dikonfirmasi, Sabtu (15/9).

Kata dia, hal ini pun berimbas terhadap tingkat kunjungan wisatawan.

Sebab, wisatawan mulai mengeluhkan terkait kondisi jarak pandang terganggu akibat air laut keruh.  Sebab, harapan tamu datang ke Tanjung Benoa melihat aneka jenis biota laut dan aktivitas lain di laut. Nah, ketika air laut keruh tentu sangat mengganggu dan  tidak sesuai harapan wisatawan.  “Kalau saya pribadi sangat menyayangkan dan prihatin (dampak reklamasi Pelindo), ” tegasnya.

Imbuhnya, ini baru dampak ekonomi, belum lagi dampak lingkungan. Seperti abrasi dan kerusakan terumbu karang juga berpotensi terjadi. “Jadi siapa menjamin. Jadi sosialisasi lah biar masyarakat paham, ” terangnya.

Begitu juga Lurah Tanjung Benoa Wayan Kembang tak menampik adanya keluhan dari pengusaha pariwisata bahari di Tanjung Benoa.

Pihaknya sudah mengundang Pelindo untuk pertemuan dalam penyelesaian masalah tersebut. Karena warga mengeluhkan pengurukan itu kami undang Pelindo untuk pertemuan, ” terangnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/