31.2 C
Jakarta
27 April 2024, 10:24 AM WIB

Meninggal Karena Serangan Jantung, Ini Jejak Martini Sebelum Meninggal

SEMARAPURA – Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra, Ni Nyoman Martini, 63 berpulang, Sabtu (14/11).

Wanita yang akrab disapa Oma itu menghembuskan nafas terakhirnya di kamar salah satu hotel di Kota Bandung, Jawa Barat dalam posisi tengkurap.

Meninggalnya almarhumah saat rombongan DPRD Klungkung bersiap pulang ke Bali usai melakukan kunjungan kerja membuat kaget banyak orang.

“Hasil pemeriksaannya diperkirakan meninggalnya karena serangan jantung. Diperkirakan meninggal 6-7 jam sebelum ditemukan,” kata Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom.

Hanya dirinya, Sekwan DPRD Klungkung Wayan Sudiarta, dan sejumlah staf Sekretariat DPRD Klungkung yang memutuskan membatalkan penerbangan

untuk menunggui jenazah Martini yang sudah dilarikan ke RS Sartika Asih Bandung. Sementara anggota DPRD Klungkung yang lain memutuskan pulang ke Bali lantaran terlanjur pesan tiket.

Yang jelas, setelah diliputi kepanikan, menurut AA Gde Anom, pihak keluarga Martini dihubungi Sabtu sore.

Dua anak dan satu orang menantu Martini pun akhirnya tiba di rumah sakit Minggu (15/11) sekitar pukul 01.30 WIB.

Minggu pukul 13.00 WIB, jenazah Martini diterbangkan ke Bali menggunakan kargo. Menurut Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom, Martini tampak sehat selama kungker berlangsung.

Bahkan Jumat malam (13/11) sekitar pukul 22.00, Martini masih tampak menerima tamu yang diketahui sebagai keluarga Martini yang tinggal di Bandung.

“Saya tidak mendengar beliau sempat sakit selama kunker. Beliau tampak sehat,” jelas Gung Anom – sapaan akrabnya.

Dengan meninggalnya Martini, dia mengaku sangat kehilangan. Menurutnya, Martini sosok yang mudah bergaul, ceria dan baik hati.

Semua orang suka dengannya. Sebab wanita yang disapa Oma itu tidak pernah pandang bulu dalam bergaul.

Semuanya suka sama Oma. Beliau tidak pernah memandang partai dalam bergaul,” tandas Gung Anom lagi.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPRD Klungkung, I Wayan Baru yang juga Ketua DPC Gerindra Klungkung.

Ia mengaku sangat kehilangan kader seniornya yang sangat loyalis tersebut. Wayan Baru tidak menyangka sama sekali bila kadernya itu meninggal dunia.

Sebab Martini tampak ceria dan sehat selama kunker berlangsung. “Tidak tampak ada gejala sakit,” ungkapnya.

Sementara itu salah seorang Anggota DPRD Klungkung, I Wayan Buda Parwata mengungkapkan sejumlah anggota DPRD Klungkung termasuk dirinya ikut menjemput jenazah Martini di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kemarin sore.

Jenazah Martini, menurutnya, disemayamkan di ruang jenazah RS Ari Canti. Dan rencananya jenazah Martini akan dikremasi di Krematorium Punduk Dawa, Kecamatan Dawan, Klungkung,Kamis (19/11) depan. 

SEMARAPURA – Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra, Ni Nyoman Martini, 63 berpulang, Sabtu (14/11).

Wanita yang akrab disapa Oma itu menghembuskan nafas terakhirnya di kamar salah satu hotel di Kota Bandung, Jawa Barat dalam posisi tengkurap.

Meninggalnya almarhumah saat rombongan DPRD Klungkung bersiap pulang ke Bali usai melakukan kunjungan kerja membuat kaget banyak orang.

“Hasil pemeriksaannya diperkirakan meninggalnya karena serangan jantung. Diperkirakan meninggal 6-7 jam sebelum ditemukan,” kata Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom.

Hanya dirinya, Sekwan DPRD Klungkung Wayan Sudiarta, dan sejumlah staf Sekretariat DPRD Klungkung yang memutuskan membatalkan penerbangan

untuk menunggui jenazah Martini yang sudah dilarikan ke RS Sartika Asih Bandung. Sementara anggota DPRD Klungkung yang lain memutuskan pulang ke Bali lantaran terlanjur pesan tiket.

Yang jelas, setelah diliputi kepanikan, menurut AA Gde Anom, pihak keluarga Martini dihubungi Sabtu sore.

Dua anak dan satu orang menantu Martini pun akhirnya tiba di rumah sakit Minggu (15/11) sekitar pukul 01.30 WIB.

Minggu pukul 13.00 WIB, jenazah Martini diterbangkan ke Bali menggunakan kargo. Menurut Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom, Martini tampak sehat selama kungker berlangsung.

Bahkan Jumat malam (13/11) sekitar pukul 22.00, Martini masih tampak menerima tamu yang diketahui sebagai keluarga Martini yang tinggal di Bandung.

“Saya tidak mendengar beliau sempat sakit selama kunker. Beliau tampak sehat,” jelas Gung Anom – sapaan akrabnya.

Dengan meninggalnya Martini, dia mengaku sangat kehilangan. Menurutnya, Martini sosok yang mudah bergaul, ceria dan baik hati.

Semua orang suka dengannya. Sebab wanita yang disapa Oma itu tidak pernah pandang bulu dalam bergaul.

Semuanya suka sama Oma. Beliau tidak pernah memandang partai dalam bergaul,” tandas Gung Anom lagi.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPRD Klungkung, I Wayan Baru yang juga Ketua DPC Gerindra Klungkung.

Ia mengaku sangat kehilangan kader seniornya yang sangat loyalis tersebut. Wayan Baru tidak menyangka sama sekali bila kadernya itu meninggal dunia.

Sebab Martini tampak ceria dan sehat selama kunker berlangsung. “Tidak tampak ada gejala sakit,” ungkapnya.

Sementara itu salah seorang Anggota DPRD Klungkung, I Wayan Buda Parwata mengungkapkan sejumlah anggota DPRD Klungkung termasuk dirinya ikut menjemput jenazah Martini di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kemarin sore.

Jenazah Martini, menurutnya, disemayamkan di ruang jenazah RS Ari Canti. Dan rencananya jenazah Martini akan dikremasi di Krematorium Punduk Dawa, Kecamatan Dawan, Klungkung,Kamis (19/11) depan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/