SINGARAJA – Angin puting beliung menyapu wilayah pesisir Kecamatan Gerokgak. Dampaknya 11 rumah mengalami kerusakan parah.
Musibah angin kencang itu terjadi pada Sabtu (14/11) siang lalu. Angin ngelinus melanda wilayah Banjar Dinas Yeh Biu, Desa Patas, serta Banjar Dinas Tegallantang, Desa Pengulon.
Kerusakan terparah terjadi di Desa Patas. Tercatat ada 24 rumah yang mengalami kerusakan. Sebanyak 7 rumah diantaranya mengalami kerusakan parah.
Sementara di Desa Pengulon, ada 7 rumah yang terdampak angin ribut. Dari 7 rumah tersebut, sebanyak 4 rumah diantaranya mengalami rusak berat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, musibah angin kencang itu diduga dipicu badai la nina.
Masyarakat Buleleng, terutama yang bermukim di wilayah pesisir, diminta meningkatkan kewaspadaan. Karena potensi terjadinya badai cukup tinggi.
Menyusul musibah angin puting beliung yang terjadi di Desa Patas dan Desa Pengulon, Suadnyana menyatakan pihaknya sudah melakukan pendataan dan proses assessment.
“Kerugian yang timbul akan kami ajukan ke BPBD provinsi, agar dapat biaya stimulant perbaikan rumah,” kata Suadnyana
Dinas Sosial Buleleng langsung menggelontor bantuan sembako pada para korban bencana. Total ada 31 paket sembako yang diserahkan ke sana.
“Khusus rumah yang atapnya hilang, kami juga beri bantuan terpal. Jadi ada 11 buah terpal. Paling tidak untuk sementara waktu rumah mereka aman dari hujan,” kata Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra.
Kariaman menyatakan, stok bantuan pangan untuk korban bencana alam di Dinsos Buleleng dalam kondisi aman.
Saat ini ada 600 paket sembako dan makanan tambahan bagi balita, yang siap dibagikan. Paket sembako itu diprediksi mencukupi hingga bulan Februari mendatang.
“Kalau lihat tren kejadian, itu kan selalu diantara bulan Desember sampai Februari. Kami jamin pasokan di gudang kami selalu aman. Kalau toh nanti kurang, dari Dinsos Bali sudah siap membantu,” imbuhnya.