SINGARAJA – Material bongkaran bangunan di Pasar Banyuasri, ternyata cukup diminati pembeli. Bangunan yang menjadi aset Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng, laku seharga Rp 50 juta.
Bongkaran bangunan itu dilelang sejak sebulan lalu. Lelang dimenangkan salah seorang pengusaha barang bekas di Denpasar.
Pemenang lelang kemudian meratakan seluruh bangunan dan berhak mengambil seluruh isi yang tersisa.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, cukup banyak pekerja yang dikerahkan untuk mencari bongkaran bangunan.
Sebagian besar ditugaskan memotong besi-besi yang tertanam dalam bangunan. Ada pula yang mengambil kayu dan benda-benda lain yang dianggap masih berharga.
“Kami jual utuh apa yang ada di sana. Macam-macam yang diambil. Ada kayu, besi, seng, ya apa saja yang dianggap laku.
Proses pembongkaran dan perataan itu jadi tanggungjawab pemenang lelang,” kata Dirut PD Pasar Buleleng, Made Agus Yudi Arsana kemarin.
Menurutnya dalam proses lelang, ada lima rekanan yang tertarik mengajukan penawaran.
Belakangan rekanan mundur teratur karena waktu yang diberikan untuk mengambil material cukup sempit. Hanya seminggu saja.
Dalam pembongkaran dan pembersihan itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak rekanan dari PT Tunas Jaya Sanur
selaku rekanan proyek revitalisasi Pasar Banyuasri, termasuk dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng.
Koordinasi dilakukan, agar kegiatan pembongkaran dan pembersihan tidak menganggu aktivitas dari rekanan penggarap pasar.
“Rekanan (Tunas Jaya,red) juga tidak ingin terhambat dalam pekerjaannya. Jadi kami sudah koordinasikan, agar sama-sama bisa bekerja.
Dan, diberikan waktu seminggu untuk membongkar dan pembersihan material bangunan pasar,” tukasnya.