29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:06 AM WIB

Perbekel Sebut Warga Tak Menolak Proyek Bandara, DPR Urung Cek Lokasi

SINGARAJA – Proyek Bandara Bali Utara yang menurut rencana bakal menempati lahan di kawasan Sumberklampok, belum jelas ujung pangkalnya.

Kabar terbaru, Komisi IV DPR RI justru mengirim sinyal tak menyetujui proyek pembangunan Bandara Bali Utara di Sumberklampok.

Pasalnya, sebagian lahan bandara mengambil lahan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Seluas 64 Ha lahan TNBB bakal dimanfaatkan untuk landasan pacu (runway) bandara.

Terkait masalah ini, Perbekel Sumberklampok Wayan Sawitra Yasa mengatakan, masyarakat kini tidak dalam posisi menolak pembangunan bandara.

Menurutnya, masyarakat masih fokus dengan penyelesaian konflik agrarian di Desa Sumberklampok yang telah berlangsung sejak 1920-an silam.

Sawitra juga tak memungkiri bahwa TNBB sudah banyak berkontribusi dalam pengembangan ekosistem di wilayah konservasi.

“Jalak Bali sudah banyak dilepas liarkan dan berkembang dengan baik. Dengan adanya bandara, otomatis jalak Bali terancam tinggal kenangan. Kami bukannya menolak, hanya ini perlu pertimbangan lebih jauh,” katanya.

Rencananya rombongan Komisi IV DPR RI hendak mengunjungi lokasi pembangunan bandara di Banjar Dinas Tegal Bunder, Desa Sumberklampok.

Namun dewan urung melakukan peninjauan lapangan, karena belum menerima kajian rencana pembangunan serta dampak terhadap lingkungan di TNBB.

Dewan berjanji akan datang ke Sumberklampok, setelah menerima kajian dari pemerintah. 

SINGARAJA – Proyek Bandara Bali Utara yang menurut rencana bakal menempati lahan di kawasan Sumberklampok, belum jelas ujung pangkalnya.

Kabar terbaru, Komisi IV DPR RI justru mengirim sinyal tak menyetujui proyek pembangunan Bandara Bali Utara di Sumberklampok.

Pasalnya, sebagian lahan bandara mengambil lahan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Seluas 64 Ha lahan TNBB bakal dimanfaatkan untuk landasan pacu (runway) bandara.

Terkait masalah ini, Perbekel Sumberklampok Wayan Sawitra Yasa mengatakan, masyarakat kini tidak dalam posisi menolak pembangunan bandara.

Menurutnya, masyarakat masih fokus dengan penyelesaian konflik agrarian di Desa Sumberklampok yang telah berlangsung sejak 1920-an silam.

Sawitra juga tak memungkiri bahwa TNBB sudah banyak berkontribusi dalam pengembangan ekosistem di wilayah konservasi.

“Jalak Bali sudah banyak dilepas liarkan dan berkembang dengan baik. Dengan adanya bandara, otomatis jalak Bali terancam tinggal kenangan. Kami bukannya menolak, hanya ini perlu pertimbangan lebih jauh,” katanya.

Rencananya rombongan Komisi IV DPR RI hendak mengunjungi lokasi pembangunan bandara di Banjar Dinas Tegal Bunder, Desa Sumberklampok.

Namun dewan urung melakukan peninjauan lapangan, karena belum menerima kajian rencana pembangunan serta dampak terhadap lingkungan di TNBB.

Dewan berjanji akan datang ke Sumberklampok, setelah menerima kajian dari pemerintah. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/