26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:29 AM WIB

Sudah Diusulkan Perbaikan tapi Belum Juga Terealisasi

NEGARA- Wantilan Pura Puseh, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, terancam ambruk. Pasalnya, bagian bawah pura yang berada di pinggir sungai sudah longsor karena sering diterjang banjir. Pihak desa sudah mengusulkan pada instansi terkait yang berwenang, namun masih belum ada realisasi.

 

Perbekel Desa Yehembang Kangin I Gede Suardika mengatakan, longsornya pinggir sungai samping Pura Puseh sebenarnya sudah terjadi sejak pada tahun 2019 lalu. Karena tidak segera diperbaiki, hujan yang sering terjadi dalam beberapa bulan ini membuat longsor dan erosi semakin memperparah bagian bawah pura terkikis. “Bagian pondasinya sudah ada yang menggantung, karena tanahnya sudah tergerus,” kata perbekel Rabu (16/2).

 

Menurutnya, atas desakan dari masyarakat pihak desa sudah mengusulkan agar dilakukan penanganan cepat karena menyangkut fasilitas publik. Kemudian pihak balai wilayah sungai Bali Penida juga sudah melakukan sosialisasi kegiatan banjir sungai, salah satunya yang akan ditangani longsor yang terjadi di samping wantilan Pura Puseh. “Sampai saat ini, belum ada informasi kapan realisasinya,” ujarnya.

 

Selain masalah longsor senderan sungai yang mengancam wantilan Pura Puseh, masalah jembatan gantung di Banjar Nusamara yang putus total karena banjir banding juga masih “digantung” penanganannya.

 

Menurutnya, pihak desa sudah mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk perbaikan jembatan karena menjadi akses utama aktivitas masyarakat.

 

Mengenai jembatan gantung Nusamara yang putus total karena banjir bandang bulan November 2021, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Jembrana sudah melakukan penghitungan dan membuat desain rencana pembangunan jembatan pengganti. Namun usulan pembangunan tidak menggunakan anggaran daerah, melainkan usulkan melalui BPBD ke BNPB.

 

Usulan kepada BNPB tersebut, sesuai dengan desain jembatan yang diterima dari dinas terkait. Jumlah anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 6 miliar. Karena nantinya akan dibangun jembatan yang lebih permanen dan kokoh.

 

Seperti diketahui, hujan deras yang terjadi membuat jembatan gantung Banjar Nusamara, Desa Yehembang Kangin putus total pada Kamis 11 November 2021. Satu kelompok banjar adat sekitar 19 kepala keluarga terisolir karena tidak ada akses jalan lain. Selain banyak warga yang terisolir, jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya ke kebun warga.

 

 

NEGARA- Wantilan Pura Puseh, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, terancam ambruk. Pasalnya, bagian bawah pura yang berada di pinggir sungai sudah longsor karena sering diterjang banjir. Pihak desa sudah mengusulkan pada instansi terkait yang berwenang, namun masih belum ada realisasi.

 

Perbekel Desa Yehembang Kangin I Gede Suardika mengatakan, longsornya pinggir sungai samping Pura Puseh sebenarnya sudah terjadi sejak pada tahun 2019 lalu. Karena tidak segera diperbaiki, hujan yang sering terjadi dalam beberapa bulan ini membuat longsor dan erosi semakin memperparah bagian bawah pura terkikis. “Bagian pondasinya sudah ada yang menggantung, karena tanahnya sudah tergerus,” kata perbekel Rabu (16/2).

 

Menurutnya, atas desakan dari masyarakat pihak desa sudah mengusulkan agar dilakukan penanganan cepat karena menyangkut fasilitas publik. Kemudian pihak balai wilayah sungai Bali Penida juga sudah melakukan sosialisasi kegiatan banjir sungai, salah satunya yang akan ditangani longsor yang terjadi di samping wantilan Pura Puseh. “Sampai saat ini, belum ada informasi kapan realisasinya,” ujarnya.

 

Selain masalah longsor senderan sungai yang mengancam wantilan Pura Puseh, masalah jembatan gantung di Banjar Nusamara yang putus total karena banjir banding juga masih “digantung” penanganannya.

 

Menurutnya, pihak desa sudah mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk perbaikan jembatan karena menjadi akses utama aktivitas masyarakat.

 

Mengenai jembatan gantung Nusamara yang putus total karena banjir bandang bulan November 2021, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Jembrana sudah melakukan penghitungan dan membuat desain rencana pembangunan jembatan pengganti. Namun usulan pembangunan tidak menggunakan anggaran daerah, melainkan usulkan melalui BPBD ke BNPB.

 

Usulan kepada BNPB tersebut, sesuai dengan desain jembatan yang diterima dari dinas terkait. Jumlah anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 6 miliar. Karena nantinya akan dibangun jembatan yang lebih permanen dan kokoh.

 

Seperti diketahui, hujan deras yang terjadi membuat jembatan gantung Banjar Nusamara, Desa Yehembang Kangin putus total pada Kamis 11 November 2021. Satu kelompok banjar adat sekitar 19 kepala keluarga terisolir karena tidak ada akses jalan lain. Selain banyak warga yang terisolir, jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya ke kebun warga.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/