27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:48 AM WIB

Hujan Lebat Picu Pohon Tumbang, Jalur Singaraja-Amlapura Lumpuh

TEJAKULA – Sebuah pohon perindang jalan yang tumbuh di tepi Jalan Raya Singaraja-Amlapura, tumbang sore kemarin (16/3).

Insiden pohon tumbang itu tepatnya terjadi di wilayah Desa Pacung, Kecamatan Tejakula. Tak pelak hal itu memicu kemacetan panjang di ruas tersebut.

Pohon itu tumbang sekitar pukul 16.00 Senin sore. Saat kejadian, hujan lebat tengah mengguyur wilayah tersebut.

Ditambah lagi dengan angin kencang. Tak heran pohon santan dengan diameter sekitar 80 centimeter itu tumbang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, musibah pohon tumbang itu memang rentan terjadi di wilayah Pacung.

Mengingat pohon-pohon di sana tumbuh besar. Untuk penanganan kemarin, BPBD Buleleng terpaksa menutup arus lalu lintas selama 40 menit.

Mengingat pohon tumbang melintang, menutup seluruh badan jalan. “Kami berupaya melakukan penanganan secara cepat. Sebab jalur itu kan jalur utama dan satu-satunya.

Makanya berupaya melakukan penanganan semaksimal mungkin. Kami bawa lima unit gergaji mesin, dan semuanya kami gunakan,” kata Suadnyana.

Arus buka tutup pun diberlakukan. Aparat kepolisian turut membantu dalam mengatur lalu lintas. Meski jalur sudah dibuka, namun batang pohon yang tumbang masih tergeletak di tepi jalan raya.

“Akhirnya kami potong kecil-kecil, supaya bisa dipindahkan agak jauh dari tepi jalan. Kalau kami biarkan di tepi jalan,

itu kan malah bahaya bagi pengguna ajalan. Kami tangani di lokasi dari jam 17.00 sampai jam 19.00 dan itu sudah kami tuntaskan,” tandasnya.

TEJAKULA – Sebuah pohon perindang jalan yang tumbuh di tepi Jalan Raya Singaraja-Amlapura, tumbang sore kemarin (16/3).

Insiden pohon tumbang itu tepatnya terjadi di wilayah Desa Pacung, Kecamatan Tejakula. Tak pelak hal itu memicu kemacetan panjang di ruas tersebut.

Pohon itu tumbang sekitar pukul 16.00 Senin sore. Saat kejadian, hujan lebat tengah mengguyur wilayah tersebut.

Ditambah lagi dengan angin kencang. Tak heran pohon santan dengan diameter sekitar 80 centimeter itu tumbang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, musibah pohon tumbang itu memang rentan terjadi di wilayah Pacung.

Mengingat pohon-pohon di sana tumbuh besar. Untuk penanganan kemarin, BPBD Buleleng terpaksa menutup arus lalu lintas selama 40 menit.

Mengingat pohon tumbang melintang, menutup seluruh badan jalan. “Kami berupaya melakukan penanganan secara cepat. Sebab jalur itu kan jalur utama dan satu-satunya.

Makanya berupaya melakukan penanganan semaksimal mungkin. Kami bawa lima unit gergaji mesin, dan semuanya kami gunakan,” kata Suadnyana.

Arus buka tutup pun diberlakukan. Aparat kepolisian turut membantu dalam mengatur lalu lintas. Meski jalur sudah dibuka, namun batang pohon yang tumbang masih tergeletak di tepi jalan raya.

“Akhirnya kami potong kecil-kecil, supaya bisa dipindahkan agak jauh dari tepi jalan. Kalau kami biarkan di tepi jalan,

itu kan malah bahaya bagi pengguna ajalan. Kami tangani di lokasi dari jam 17.00 sampai jam 19.00 dan itu sudah kami tuntaskan,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/