29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:20 AM WIB

Soal Spanduk Provokatif Pasar Gianyar, LSM Gappar: Pengecut!

GIANYAR – Ketua LSM Garda Pejuang Aspirasi Rakyat (Gappar), Ngakan Made Rai, kaget dengan kemunculan spanduk yang dipasang beberapa ratus meter dari Posko Gappar.

 

 

“Saya tidak tahu apa-apa, kok dipasang dekat tempat saya, ntar dikira saya. Ini tindakan pengecut,” ujar Ngakan Rai, kemarin.

 

Ngakan Rai sendiri mengimbau supaya tidak membuat suasana gaduh. “Biarkan kedua pihak, bendesa dan pemerintah tempuh jalan masing-masing. Jangan provokasi masyarakat,” pintanya.

 

Selama ini, lanjut dia, pihak bendesa sudah diam, dan dari pemerintah juga diam.

 

“Kok sekarang muncul spanduk tidak gentle semacam itu. Jangan pengecut, harus tunjukkan diri,” tegasnya.

 

 

Yang disayangkan, jelasnya, akan terjadi multitafsir atas pemasangan spanduk itu. “Bunyi spanduk kesannya dari pihak pak bupati. Kasihan pak bupati. Dan kami apresiasi petugas Satpol PP dan kepolisian menurunkan spanduk dengan cepat,” pungkasnya.

 

Diberitakan sebelumnya, di tengah polemik tanah Pasar Umum Gianyar, muncul spanduk bernada provokasi. Sedikitnya ada dua spanduk yang dipasang orang tak dikenal.

 

Dua spanduk itu kini telah diturunkan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar bersama petugas Polsek Kota Gianyar, Rabu (17/3). Ada dua spanduk yang dipasang di besi pembatas jembatan Jalan Raya Bukit Jati, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar.

 

Spanduk berlatar merah, bertuliskan, Yen Ngelah Bukti Ajukan Gugatan, Yen Sing Ngelah Bukti, Luungan Ngoyong (Kalau punya bukti ajukan gugatan, kalau tidak punya bukti, lebih baik diam). Kemudian, spanduk berlatar kuning bertuliskan, Status Tanah Pasar Gianyar Sudah Jelas, Lanjutkan Pembangunan Pasar. Spanduk tersebut dipasang pada besi pembatasan jembatan penghubung dua kelurahan.

GIANYAR – Ketua LSM Garda Pejuang Aspirasi Rakyat (Gappar), Ngakan Made Rai, kaget dengan kemunculan spanduk yang dipasang beberapa ratus meter dari Posko Gappar.

 

 

“Saya tidak tahu apa-apa, kok dipasang dekat tempat saya, ntar dikira saya. Ini tindakan pengecut,” ujar Ngakan Rai, kemarin.

 

Ngakan Rai sendiri mengimbau supaya tidak membuat suasana gaduh. “Biarkan kedua pihak, bendesa dan pemerintah tempuh jalan masing-masing. Jangan provokasi masyarakat,” pintanya.

 

Selama ini, lanjut dia, pihak bendesa sudah diam, dan dari pemerintah juga diam.

 

“Kok sekarang muncul spanduk tidak gentle semacam itu. Jangan pengecut, harus tunjukkan diri,” tegasnya.

 

 

Yang disayangkan, jelasnya, akan terjadi multitafsir atas pemasangan spanduk itu. “Bunyi spanduk kesannya dari pihak pak bupati. Kasihan pak bupati. Dan kami apresiasi petugas Satpol PP dan kepolisian menurunkan spanduk dengan cepat,” pungkasnya.

 

Diberitakan sebelumnya, di tengah polemik tanah Pasar Umum Gianyar, muncul spanduk bernada provokasi. Sedikitnya ada dua spanduk yang dipasang orang tak dikenal.

 

Dua spanduk itu kini telah diturunkan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar bersama petugas Polsek Kota Gianyar, Rabu (17/3). Ada dua spanduk yang dipasang di besi pembatas jembatan Jalan Raya Bukit Jati, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar.

 

Spanduk berlatar merah, bertuliskan, Yen Ngelah Bukti Ajukan Gugatan, Yen Sing Ngelah Bukti, Luungan Ngoyong (Kalau punya bukti ajukan gugatan, kalau tidak punya bukti, lebih baik diam). Kemudian, spanduk berlatar kuning bertuliskan, Status Tanah Pasar Gianyar Sudah Jelas, Lanjutkan Pembangunan Pasar. Spanduk tersebut dipasang pada besi pembatasan jembatan penghubung dua kelurahan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/