SINGARAJA – Krama Desa Adat Banyuasri kembali mendatangi gedung DPRD Buleleng. Mereka menagih pertemuan mediasi yang sempat dijanjikan oleh dewan pada Senin (12/4) lalu.
Dalam pertemuan itu, dewan akhirnya memberikan rekomendasi pada pihak eksekutif untuk memindahkan pasar bermobil.
Krama mendatangi gedung dewan sekitar pukul 10.00 pagi kemarin. Mereka diterima Wakil Ketua DPRD Buleleng Ketut Susila Umbara yang didampingi oleh sejumlah anggota Komisi III DPRD Buleleng.
Pertemuan itu juga dihadiri pihak Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng, Badan Pengawas Perumda Pasar, Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setda Buleleng, serta Dinas Perhubungan Buleleng.
Pertemuan itu berlangsung sangat alot. Para pihak berusaha berpegang teguh dengan regulasi masing-masing. Setelah berlangsung selama dua jam, dewan akhirnya mengeluarkan rekomendasi.
Pertama, dewan meminta agar pedagang bermobil berjualan di lambung barat Terminal Banyuasri dengan batas jam operasional maksimal pukul 04.00 pagi.
Kedua, Perumda Pasar tetap diberikan wewenang memungut retribusi terhadap pedagang bermobil. Terakhir, parkir tetap dikelola Dinas Perhubungan Buleleng.
Rekomendasi itu pun langsung disambut tepuk tangan oleh krama. Wakil Kelian Desa Adat Banyuasri Nyoman Sadwika mengatakan, selama ini hal itu memang menjadi aspirasi para krama.
“Aspirasi kami memang hanya itu. Kami tidak mau mencampuri ranah pengelolaan pasar. Biar warga kami mengelola parkir saja,
seperti yang sudah berjalan selama 13 tahun terakhir. Kami harap bisa berjalan dengan baik, sehingga warga kami bisa hidup seperti biasa,” kata Sadwika.