SEMARAPURA – Bulan Ramadhan banyak dimanfaatkan sejumlah masyarakat untuk berjualan makanan atau takjil khas bulan Ramadhan, seperti kolak, es buah dan lainnya.
Untuk menjamin makanan yang dikonsumsi masyarakat aman, Bali Besar POM di Denpasar melakukan pengawasan makan di sejumlah tempat penjual takjil di Kabupaten Klungkung kemarin.
Adapun dari 30 sampel makanan yang diambil, tidak ada satu pun sampel makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi BBPOM di Denpasar seusai mengecek kandungan bahan-bahan berbahaya pada puluhan
makanan yang telah diambil mengungkapkan, takjil merupakan makanan yang banyak dicari umat Muslim saat berbuka puasa di bulan Ramadhan ini.
Untuk memastikan makanan yang dikonsumsi masyarakat aman dari bahan-bahan berbahaya, BBPOM di Denpasar melakukan pengawasan makanan khas bulan Ramadhan itu.
“Untuk di Kabupaten Klungkung, Kampung Gelgel dan Kampung Lebah merupakan wilayah yang banyak menjual takjil. Sehingga kami memilih dua lokasi itu untuk kami cek kandungan takjilnya,” terangnya.
Untuk wilayah Kampung Gelgel, dan Kampung Lebah, masing-masing ada sebanyak 27 dan 11 sampel makanan yang diuji kandungan bahan-bahan berbahayanya.
Dari hasil pengujian makanan yang terdiri dari es buah, bijik, pepes ikan, sate, kerupuk, mie dan lainnya,
semuanya tidak mengandung bahan-bahan berbahaya yang kerap disalahgunakan untuk makanan, seperti rhodamin b, boraks, formalin, dan methanyl yellow.
“Ini menunjukkan masyarakat sudah mulai sadar akan bahaya bahan-bahan tersebut digunakan dalam makanan,” tandasnya.