ANTURAN – Sempat dilaporkan hilang, Siswanto, 50, nelayan asal Banjar Dinas Yeh Anakan, Desa Banjarasem, ditemukan dalam kondisi selamat.
Pria paro baya itu ditemukan dalam kondisi terombang-ambing di tengah laut, di atas perahunya yang sudah terbalik karena terhempas gelombang.
Siswanto sempat dilaporkan hilang oleh Kelompok Nelayan Rajatama pada Minggu (15/7) malam lalu. Pasalnya ia tak kunjung kembali setelah melaut pada pagi hari.
Rekan-rekannya meyakini Siswanto hanyut terseret arus, karena gelombang tinggi dan angin kencang. Siswanto dilaporkan pamit melaut pada istrinya, Hairun Nisa, pada pukl 06.00 Minggu pagi lalu.
Pria yang sudah 30 tahun menggeluti profesi sebagai nelayan itu sempat memancing ikan marlin di sekitar perairan Desa Banjarasem.
Saat itu ia bersama seorang rekannya, Marlan, yang memancing menggunakan perahu yang berbeda. Sekitar pukul 10.00, Marlan berhenti memancing dan memilih kembali ke pantai.
Sebab angin semakin kencang dan ombak makin tinggi. “Saya sempat ajak Pak Sis (Siswanto, Red) pulang. Tapi katanya dia mau mancing lagi sebentar. Tapi sampai Minggu malam dia tidak pulang,” kata Marlan.
Tak pelak kondisi itu membuat rekan-rekannya panik. Kondisi itu langsung dilaporkan ke Satuan Polisi Perairan Polres Buleleng.
Pada Minggu malam, polisi sempat melakukan pencarian, namun tak membuahkan hasil. Pagi kemarin, Siswanto akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat. Ia ditemukan oleh Hendra, 36, nelayan asal Taman Sari Kelurahan Kampung Baru.
Dia ditemukan dekat rumpon 7, yang berjarak sekitar 7 mil arah timur laut Eks Pelabuhan Buleleng.
Saat ditemukan ia dalam kondisi duduk di atas perahunya yang sudah terbalik, terombang-ambing di tengah laut. Kondisinya pun saat itu sudah lemah, meskipun sudah bisa berbicara dengan lancar.
“Pas saya mancing lihat orang di atas perahu yang terbalik. Dia lambai-lambai pakai baju. Langsung saya cari dan bantu naikkan ke sampan.
Saya juga telepon ke darat minta biar ada Polair yang bantu,” kata Hendra saat ditemui di Pantai Taman Sari pagi kemarin.
Hendra lantas dibantu Samalud, rekannya sesama nelayan, untuk membalikkan perahu Barracuda 01 milik Siswanto. Perahu milik Siswanto lantas ditarik ke Pantai Taman Sari.
Selanjutnya Siswanto dievakuasi menuju Pos Polisi Perairan di Desa Anturan oleh tim gabungan yang terdiri atas Polair Polres Buleleng dan Badan SAR Nasional (Basarnas).