NEGARA – Kekhawatiran dan ketakutan sekolah SMP swasta tidak mendapat siswa baru, akibat dari sistem zonasi menjadi nyata.
Sejak pendaftaran SMP swasta dibuka, hanya sedikit siswa yang mendaftar. Bahkan ada sekolah yang tidak mendapat siswa baru sama sekali, sehingga sekolah terancam hanya menunggu lulusnya siswa yang ada sebelum ditutup.
Informasi yang dihimpun Rabu (17/7), pendaftaran sekolah SMP swasta yang sudah dibuka sejak Senin (15/7) lalu, hingga kemarin (17/7) belum ada satupun yang mendaftar.
Salah satunya di SMP Nasional Negara. Di sekolah ini, tidak ada satupun siswa baru yang mendaftar ke sekolah yang berada di Kelurahan Dauhwaru tersebut. “Belum ada yang daftar pak,” kata Ni Luh Sumarini, guru SMP Nasional Negara.
Karena belum ada yang mendaftar, pihak sekolah bersurat lagi pada sejumlah sekolah dasar (SD) terdekat dengan harapan masih ada siswa yang sudah lulus belum mendaftar ke SMP.
“Karena belum ada yang daftar, pendaftaran tidak akan ditutup sampai ada siswa,” imbuhnya.
Sekolah yang sejak tahun ajaran lalu minim siswa tersebut, saat ini hanya ada 10 orang siswa. Terdiri dari siswa kelas VIII sebanyak 2 orang dan kelas IX sebanyak 8 orang.
Jumlah siswa tersebut hampir sama dengan jumlah tenaga pengajar yang berjumlah 7 orang dan tenaga tata usaha 1 orang.
Kepala SMP Nasional Negara I Nengah Kalem sebelum pendaftaran sudah was-was tidak mendapat siswa. Karena akibat sistem zonasi yang diterapkan untuk sekolah negeri, banyak siswa lulusan SD masuk ke sekolah negeri. Di sisi lain, sekolah SMP Nasional Negara berdekatan dengan SMPN 1 Negara. Diharapkan, siswa yang ditolak di sekolah negeri melanjutkan ke SMP swasta.
Sementara sekolah swasta SMP Swastika Karya, masih ada siswa yang mendaftar. Sejak pendaftaran dibuka, ada tiga orang siswa pendaftar ke sekolah swasta yang berada di Kelurahan Pendem tersebut.