TABANAN – Memperingati HUT RI ke-73, Desa Geluntung Kecamatan Marga, Tabanan menggelar jalan santai pada Minggu (12/8) lalu. Acara yang digagas oleh Karang Taruna Desa Geluntung ini terlihat unik dan menarik.
Tampak masyarakat desa yang ikut berpartisipasi dalam acara ini membentangkan kain merah putih sepanjang 73 meter sembari jalan santai. Kegiatan serupa sudah pernah dilakukan pada tahun lalu dengan mengarak kain merah putih sepanjang 72 meter.
“Makna dari 73 meter ini merujuk pada HUT RI ke-73,” jelas Kepala Desa Geluntung I Putu Gunarsa Wiranjaya. Kain merah putih yang dibentangkan sepanjang 73 meter ini merupakan simbolis wujud cinta tanah air. Gunarsa mengatakan bahwa setelah diarak, kain ini akan disimpan di kantor desa dan akan terus menyambung setiap tahunnya.
Rute jalan santai yang dilalui yakni start dari Kantor Desa Geluntung, ke utara menuju Banjar Umabali, Banjar Pucuk Desa Payangan, tembus di Geluntung Kelod, dan finis di Lapangan Desa Geluntung.
Di lapangan acara dilanjutkan dengan berbagai macam lomba serta pembagian hadiah. Berbagai perlombaan yang digelar diantaranya sepakbola memakai sarung, tarik tambang, lomba ngulat tipat, lomba junjung botol, lomba bakiak, dan lomba lari karung.
“Lomba ini diadakan salah satu tujuannya untuk membentuk kesatuan dan keharmonisan antar masyarakat agar mempunyai komitmen bersama dalam membangun desa yang lebih baik,” tutup Gunarsa. (dwa/yog)
TABANAN – Memperingati HUT RI ke-73, Desa Geluntung Kecamatan Marga, Tabanan menggelar jalan santai pada Minggu (12/8) lalu. Acara yang digagas oleh Karang Taruna Desa Geluntung ini terlihat unik dan menarik.
Tampak masyarakat desa yang ikut berpartisipasi dalam acara ini membentangkan kain merah putih sepanjang 73 meter sembari jalan santai. Kegiatan serupa sudah pernah dilakukan pada tahun lalu dengan mengarak kain merah putih sepanjang 72 meter.
“Makna dari 73 meter ini merujuk pada HUT RI ke-73,” jelas Kepala Desa Geluntung I Putu Gunarsa Wiranjaya. Kain merah putih yang dibentangkan sepanjang 73 meter ini merupakan simbolis wujud cinta tanah air. Gunarsa mengatakan bahwa setelah diarak, kain ini akan disimpan di kantor desa dan akan terus menyambung setiap tahunnya.
Rute jalan santai yang dilalui yakni start dari Kantor Desa Geluntung, ke utara menuju Banjar Umabali, Banjar Pucuk Desa Payangan, tembus di Geluntung Kelod, dan finis di Lapangan Desa Geluntung.
Di lapangan acara dilanjutkan dengan berbagai macam lomba serta pembagian hadiah. Berbagai perlombaan yang digelar diantaranya sepakbola memakai sarung, tarik tambang, lomba ngulat tipat, lomba junjung botol, lomba bakiak, dan lomba lari karung.
“Lomba ini diadakan salah satu tujuannya untuk membentuk kesatuan dan keharmonisan antar masyarakat agar mempunyai komitmen bersama dalam membangun desa yang lebih baik,” tutup Gunarsa. (dwa/yog)
