29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:41 AM WIB

Abrasi Pantai Jineng Semakin Parah, Duh Buis Belum Juga Terpasang…

NEGARA – Abrasi di pantai Jineng Agung, Gilimanuk belum berakhir. Justru abrasi yang terjadi semakin parah dan mengancam permukiman warga.

Beberapa waktu lalu, abrasi tersebut memang sudah mendapat penanganan sementara. Warga secara swadaya dibantu Pemkab Jembrana

memasang buis dan batu atau karung berisi pasir untuk menahan gempuran ombak yang semakin mengancam rumah mereka.

Namun, penanganan sementara itu belum bisa menghapus kekhawatiran warga lantaran kekuatannya tidak sebanding dengan senderan pengaman abrasi yang menggunakan batu amor.

Dari informasi, warga juga sempat dijanjikan bantuan buis sebelum Pilgub Bali lalu termasuk biaya untuk ongkos alat berat guna memasang buis itu.

Jumlah buis yang dijanjikan sebanyak 150 buah yang dibagi 50 buah untuk penanganan di pantai lingkungan Asri dan 100 buah untuk di pantai Jineng Agung.

Namun dari seratus buah buis yang dijanjikan untuk di Jineng Agung, yang datang baru 20 buah. Buis yang sudah datang itu juga belum terpasang.

“Katanya dapat seratus buis teapi yang datang baru duapuluh. Sudah sebulan ;lebih belum dipasang dan sisianya belum datang,” ujar seorang warga.

Mereka juga bingung harus mengadu kemana agar bantuan buis itu bisa secepatnya datang dan dipasang.

Mengingat jika ombak besar kembali terjadi akan membuat abrasi semakin parah dan semakin mengancam rumah-rumah mereka.

“Kami tidak tahu kemana harus mengadu lagi agar bantuan buis itu cepat datang dan dipasang. Kalau kami yang memasang secara swadaya jelas akan kesulitan tanpa alat berat,” ujarnya.

Lurah Gilimanuk Gede Wariana Prabawa mengatakan, untuk penanganan abrasi warga mendapat bantuan 150 buis dan dari jumlah itu sudah 70 buah yang datang yang dibagi untuk Asri 50 dan Jineng Agung baru 20 buah.

Untuk sisanya akan didatangkan saat alat berat yang digunakan untuk memasang sudah datang. “Semua buis itu pasti akan kita datangkan.

Karena pertumbangan tempat untuk menaruh dan masih menunggu alat berat maka masih ada yang belum datang.

Kita rencanakan buis itu datang bersamaan dengan alat berat sehingga bisa langsung dipasang,” ungkapnya.

Menurit Wariana, alat berat tersebut kemungkinan bisa datang akhir bulan ini atau awal bulan depan.

Selain untuk memasang buis, alat berat itu juga akan digunakan untuk memasang bekas bongkaran proyek di Jembatan Timbang, Cekik.

“Warga agar bersabar karena kita harus ngantre mendapat giliran alat berat. Selain buis kita juga sudah minta bongkaran proyek di Jembatan Timbang untuk mengurug disana dan sudah diizinkan,” jelasnya. 

NEGARA – Abrasi di pantai Jineng Agung, Gilimanuk belum berakhir. Justru abrasi yang terjadi semakin parah dan mengancam permukiman warga.

Beberapa waktu lalu, abrasi tersebut memang sudah mendapat penanganan sementara. Warga secara swadaya dibantu Pemkab Jembrana

memasang buis dan batu atau karung berisi pasir untuk menahan gempuran ombak yang semakin mengancam rumah mereka.

Namun, penanganan sementara itu belum bisa menghapus kekhawatiran warga lantaran kekuatannya tidak sebanding dengan senderan pengaman abrasi yang menggunakan batu amor.

Dari informasi, warga juga sempat dijanjikan bantuan buis sebelum Pilgub Bali lalu termasuk biaya untuk ongkos alat berat guna memasang buis itu.

Jumlah buis yang dijanjikan sebanyak 150 buah yang dibagi 50 buah untuk penanganan di pantai lingkungan Asri dan 100 buah untuk di pantai Jineng Agung.

Namun dari seratus buah buis yang dijanjikan untuk di Jineng Agung, yang datang baru 20 buah. Buis yang sudah datang itu juga belum terpasang.

“Katanya dapat seratus buis teapi yang datang baru duapuluh. Sudah sebulan ;lebih belum dipasang dan sisianya belum datang,” ujar seorang warga.

Mereka juga bingung harus mengadu kemana agar bantuan buis itu bisa secepatnya datang dan dipasang.

Mengingat jika ombak besar kembali terjadi akan membuat abrasi semakin parah dan semakin mengancam rumah-rumah mereka.

“Kami tidak tahu kemana harus mengadu lagi agar bantuan buis itu cepat datang dan dipasang. Kalau kami yang memasang secara swadaya jelas akan kesulitan tanpa alat berat,” ujarnya.

Lurah Gilimanuk Gede Wariana Prabawa mengatakan, untuk penanganan abrasi warga mendapat bantuan 150 buis dan dari jumlah itu sudah 70 buah yang datang yang dibagi untuk Asri 50 dan Jineng Agung baru 20 buah.

Untuk sisanya akan didatangkan saat alat berat yang digunakan untuk memasang sudah datang. “Semua buis itu pasti akan kita datangkan.

Karena pertumbangan tempat untuk menaruh dan masih menunggu alat berat maka masih ada yang belum datang.

Kita rencanakan buis itu datang bersamaan dengan alat berat sehingga bisa langsung dipasang,” ungkapnya.

Menurit Wariana, alat berat tersebut kemungkinan bisa datang akhir bulan ini atau awal bulan depan.

Selain untuk memasang buis, alat berat itu juga akan digunakan untuk memasang bekas bongkaran proyek di Jembatan Timbang, Cekik.

“Warga agar bersabar karena kita harus ngantre mendapat giliran alat berat. Selain buis kita juga sudah minta bongkaran proyek di Jembatan Timbang untuk mengurug disana dan sudah diizinkan,” jelasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/