GIANYAR – Hujan lebat yang mengguyur Sabtu (14/12) dan Minggu (15/12) lalu menyisakan duka di Gianyar.
Minggu siang sekitar pukul 12.30, sebuah tembok ambrol di Banjar Manukaya Let, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring jebol.
Beberapa orang sempat tertimpa. Bahkan, insiden itu menewaskan Dewa Gede Putra, 47. Korban tewas lantaran mengalami luka berat di bagian kepala.
Bencana akibat hujan lebat juga terjadi di tempat lain. Tembok rumah I Wayan Balik Suasta, 50, di Banjar Kebon Kaja, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh roboh, Minggu sore pukul 17.00 Wita.
Diduga tembok yang berada di bale dauh (bangunan barat) korban kondisinya sudah tua dan pondasinya keropos.
Dari musibah itu, pemilik rugi Rp 50 juta. Puing tersebut telah dibersihkan oleh kelurga korban dibantu sejumlah tetangga.
Bencana juga terjadi di akses warga di Banjar Pejengaji, Desa/Kecamatan Tegalalang, pada Minggu pukul 19.12.
Longsor setebal kurang lebih lima meter. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar diturunkan untuk melakukan proses evakuasi. Kondisi kembali kondusif setelah pukul 22.05.
Selain itu terjadi sejumlah pohon tumbang di Lodtunduh, Ubud dan Pura Samuantiga, Bedulu Blahbatuh.
Akibatnya lalulintas menjadi tersendat. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Pohon tumbang juga membuat sebuah mobil yang melintas di Jalan By Pass IB Mantra tertimpa pada Senin pagi (16/12) pukul 05.30.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, segera menyiagakan petugas untuk memangkas pohon tumbang dan menangani longsor.
“Tim kami sudah dilatih untuk meningkatkan kapasitasnya. Tapi tetap, antisipasi bencana lebih harus diutamakan, untuk mengindari hal yang tak diinginkan,” jelasnya.
Kepada masyarakat, AA Oka Digjaya mengimbau masyarakat untuk waspada. “Tetap waspada karena ini musim bencana. Siapkan diri untuk selamat dan salam tangguh,” pintanya.