26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:22 AM WIB

Dewan Minta Pelebaran Jalan, Bupati Minta Warga Relakan Lepas Lahan

SEMARAPURA – Sebagai salah satu destinasi wisata yang saat ini sedang naik daun, kondisi infrastruktur di Kecamatan Nusa Penida masih dirasakan sangat kurang.

Jalan rusak menjadi momok di wilayah ini sejak lama. Tidak hanya rusak, kondisi jalan di Nusa Penida terbilang cukup kecil bagi daerah tujuan wisata.

Sehingga kondisi ini kerap menimbulkan kemacetan bahkan kecelakaan.  Kondisi ini mendapat perhatian anggota DPRD Klungkung, Ni Ketut Suwerni.

Anggota dewan dari fraksi PDIP ini mengungkapkan, tidak hanya rusak, kondisi jalan di Nusa Penida terbilang sempit.

Dengan lebar tiga meter, mobil-mobil yang berpapasan di jalan-jalan di Nusa Penida harus berhati-hati jika tidak ingin terperosok. “Pada saat mobil berpapasan, sampai jatuh,” katanya.

Kondisi itu menurutnya diperparah dengan tidak adanya bahu jalan di sejumlah ruas jalan di Nusa Penida.

Sehingga tidak hanya membuat potensi mobil jatuh saat berpapasan semakin besar, jalan yang sudah beraspal pun bisa cepat terkikis sehingga mempercepat kerusakan jalan.

“Oleh karena itu kepada dinas terkait saat perencanaan pembuatan aspal di Nusa Penida itu harus dipikirkan adanya bahu jalan supaya saat

berpapasan tidak ada mobil yang jauh dan tidak terjadi pengikisan jalan. Pejalan kaki juga tidak memiliki akses untuk berjalan,” ujarnya.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sudah melihatnya dan telah berupaya untuk mengatasi permasalahan itu.

Pihaknya mengungkapkan keinginannya untuk melakukan pelebaran jalan. Hanya saja lahan yang akan terkena imbas dari pelebaran jalan itu adalah milik warga yang tentunya memiliki nilai ekonomis.

Melihat anggaran yang terbatas, pihaknya mengaku telah membuat surat yang nantinya akan diberikan kepada kepala desa di Nusa Penida yang wilayah terkena pelebaran jalan.

Dalam surat tersebut meminta perbekel atau kepala desa untuk mensosialisasikan kepada warganya yang terkena dampak pelebaran jalan agar merelakan lahannya.

“Sekitar dua meter ke kanan dan dua meter ke kiri atau satu meter kanan kiri. Sehingga jalan langsung dipelebar saat pengaspalan.

Dan, yang sudah diaspal sekarang, itu akan dilanjutkan dengan pembuatan bahu jalan. Akan segera kami edarkan surat tersebut,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Sebagai salah satu destinasi wisata yang saat ini sedang naik daun, kondisi infrastruktur di Kecamatan Nusa Penida masih dirasakan sangat kurang.

Jalan rusak menjadi momok di wilayah ini sejak lama. Tidak hanya rusak, kondisi jalan di Nusa Penida terbilang cukup kecil bagi daerah tujuan wisata.

Sehingga kondisi ini kerap menimbulkan kemacetan bahkan kecelakaan.  Kondisi ini mendapat perhatian anggota DPRD Klungkung, Ni Ketut Suwerni.

Anggota dewan dari fraksi PDIP ini mengungkapkan, tidak hanya rusak, kondisi jalan di Nusa Penida terbilang sempit.

Dengan lebar tiga meter, mobil-mobil yang berpapasan di jalan-jalan di Nusa Penida harus berhati-hati jika tidak ingin terperosok. “Pada saat mobil berpapasan, sampai jatuh,” katanya.

Kondisi itu menurutnya diperparah dengan tidak adanya bahu jalan di sejumlah ruas jalan di Nusa Penida.

Sehingga tidak hanya membuat potensi mobil jatuh saat berpapasan semakin besar, jalan yang sudah beraspal pun bisa cepat terkikis sehingga mempercepat kerusakan jalan.

“Oleh karena itu kepada dinas terkait saat perencanaan pembuatan aspal di Nusa Penida itu harus dipikirkan adanya bahu jalan supaya saat

berpapasan tidak ada mobil yang jauh dan tidak terjadi pengikisan jalan. Pejalan kaki juga tidak memiliki akses untuk berjalan,” ujarnya.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sudah melihatnya dan telah berupaya untuk mengatasi permasalahan itu.

Pihaknya mengungkapkan keinginannya untuk melakukan pelebaran jalan. Hanya saja lahan yang akan terkena imbas dari pelebaran jalan itu adalah milik warga yang tentunya memiliki nilai ekonomis.

Melihat anggaran yang terbatas, pihaknya mengaku telah membuat surat yang nantinya akan diberikan kepada kepala desa di Nusa Penida yang wilayah terkena pelebaran jalan.

Dalam surat tersebut meminta perbekel atau kepala desa untuk mensosialisasikan kepada warganya yang terkena dampak pelebaran jalan agar merelakan lahannya.

“Sekitar dua meter ke kanan dan dua meter ke kiri atau satu meter kanan kiri. Sehingga jalan langsung dipelebar saat pengaspalan.

Dan, yang sudah diaspal sekarang, itu akan dilanjutkan dengan pembuatan bahu jalan. Akan segera kami edarkan surat tersebut,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/