26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:51 AM WIB

Sumbang RP 50 Juta, Sebut Seni Layangan Daya Tarik Pariwisata

Gubernur Koster Buka Bali Kite Festival Ke-44

DENPASAR, radarbali.id- Gubernur Bali, Wayan Koster resmi membuka Bali Kite Festival ke-44 Tahun 2022 di Pantai Padanggalak, Desa Kesiman, Denpasar.

Event yang diselenggarakan oleh Persatuan Layang-Layang Indonesia Pelangi Provinsi Bali 16-17 Juli 2022 ini dimeriahkan 772 klub layangan tradisional dan kreasi serta 47 peserta pindekan alias baling-baling.

Pembukaan Bali Kite Festival ke-44 Tahun 2022 bertema Rahayu Baliku juga dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha dan Ketua Umum Pelangi Bali, I Gusti Putu Rai Andayana, Minggu (Redite Wage, Krulut) (17/7).

Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengapresiasi panitia dan peserta yang menggelar festival layang-layang dengan baik. Layangan ungkapnya merupakan karya budaya warisan adiluhung yang menjadi bagian dari kekayaan budaya di Bali yang wajib dijaga dengan sebaik-baiknya.

Tidak hanya menumbuhkan para pegiat, event ini juga berkontribusi memajukan kebudayaan Bali sesuai pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali hingga menjadi wadah kreativitas seni budaya para generasi muda yang sekaligus menjadi daya tarik pariwisata Bali.

“Saya dengar para peserta itu harus mengeluarkan uang pendaftaran sebesar Rp150 ribu yang dimanfaatkan untuk penyelenggaraan acaranya dan hadiah. Tadi Saya ngobrol sama Ketua Umum Pelangi Bali, katanya hadiah lomba ini Rp 50 juta, maka untuk hadiah saya yang nyumbang sebesar Rp 50 juta dan nanti selesai acara hadiahnya diserahkan di Jayasabha sambil menikmati kopi arak tradisional lokal Bali,” ujar Gubernur Wayan Koster yang mengeluarkan Pergub Bali No. 1 Tahun 2020 tentang tata kelola minuman fermentasi dan atau destilasi khas Bali.

Karena Bali Kite Festival dirintis bersamaan dengan Pesta Kesenian Bali (PKB) pada Tahun 1978, Gubernur Koster mengajak Pelangi Bali untuk melaksanakan event ini secara rutin setiap tahunnya atau berkelanjutan, dan kalau perlu dilaksanakan secara bersamaan dalam PKB atau dimasukkan ke dalam agenda Jantra Tradisi Bali.

“Sehingga ke depan para peserta Festival Layang-Layang tidak perlu lagi bayar Rp 150 ribu karena nanti biayanya sudah ditanggung langsung dari Pemerintah Provinsi Bali yang menjadi satu kesatuan dengan PKB,” jelas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini yang disambut tepuk tangan.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini berharap Pelangi Bali betul-betul menjalankan sistem organisasinya dengan baik bersama pengurus serta bekerja sama dengan semua pihak.

“Saya siap men-support-nya dan sesuai aspirasinya. Saya sudah siapkan lahan 2 hektar untuk digunakan sebagai fasilitas Festival Layang-Layang di Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Klungkung, sehingga festival ini ke depan semakin bagus, semakin diminati, serta menjadi daya tarik pariwisata Bali,” tutupnya.

“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster, karena festival ini kami selenggarakan bertujuan untuk melestarikan layang-layang Bali sebagai salah satu potensi budaya masyarakat Bali yang memiliki ciri dan keunikan tersendiri sekaligus menjadi ajang kreativitas dan kreator anak muda Bali,” ucap Ketua Panitia Bali Kite Festival ke-44 Tahun 2022 mewakili Pelangi Bali, Ida Bagus Sedawa.

Adapun jenis layang-layang yang dilombakan mencakup layangan tradisional Bebean, Janggan, Janggan Buntut, Pucukan dengan warna dasar merah, kuning, hitam, dan putih. Penilaian mencakup keindahan struktur harmonisasi layang-layang Bali, suara guwang, agem gerak, hingga tata cara mengudara dan menurunkan layang-layang. (ken)

DENPASAR, radarbali.id- Gubernur Bali, Wayan Koster resmi membuka Bali Kite Festival ke-44 Tahun 2022 di Pantai Padanggalak, Desa Kesiman, Denpasar.

Event yang diselenggarakan oleh Persatuan Layang-Layang Indonesia Pelangi Provinsi Bali 16-17 Juli 2022 ini dimeriahkan 772 klub layangan tradisional dan kreasi serta 47 peserta pindekan alias baling-baling.

Pembukaan Bali Kite Festival ke-44 Tahun 2022 bertema Rahayu Baliku juga dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha dan Ketua Umum Pelangi Bali, I Gusti Putu Rai Andayana, Minggu (Redite Wage, Krulut) (17/7).

Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengapresiasi panitia dan peserta yang menggelar festival layang-layang dengan baik. Layangan ungkapnya merupakan karya budaya warisan adiluhung yang menjadi bagian dari kekayaan budaya di Bali yang wajib dijaga dengan sebaik-baiknya.

Tidak hanya menumbuhkan para pegiat, event ini juga berkontribusi memajukan kebudayaan Bali sesuai pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali hingga menjadi wadah kreativitas seni budaya para generasi muda yang sekaligus menjadi daya tarik pariwisata Bali.

“Saya dengar para peserta itu harus mengeluarkan uang pendaftaran sebesar Rp150 ribu yang dimanfaatkan untuk penyelenggaraan acaranya dan hadiah. Tadi Saya ngobrol sama Ketua Umum Pelangi Bali, katanya hadiah lomba ini Rp 50 juta, maka untuk hadiah saya yang nyumbang sebesar Rp 50 juta dan nanti selesai acara hadiahnya diserahkan di Jayasabha sambil menikmati kopi arak tradisional lokal Bali,” ujar Gubernur Wayan Koster yang mengeluarkan Pergub Bali No. 1 Tahun 2020 tentang tata kelola minuman fermentasi dan atau destilasi khas Bali.

Karena Bali Kite Festival dirintis bersamaan dengan Pesta Kesenian Bali (PKB) pada Tahun 1978, Gubernur Koster mengajak Pelangi Bali untuk melaksanakan event ini secara rutin setiap tahunnya atau berkelanjutan, dan kalau perlu dilaksanakan secara bersamaan dalam PKB atau dimasukkan ke dalam agenda Jantra Tradisi Bali.

“Sehingga ke depan para peserta Festival Layang-Layang tidak perlu lagi bayar Rp 150 ribu karena nanti biayanya sudah ditanggung langsung dari Pemerintah Provinsi Bali yang menjadi satu kesatuan dengan PKB,” jelas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini yang disambut tepuk tangan.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini berharap Pelangi Bali betul-betul menjalankan sistem organisasinya dengan baik bersama pengurus serta bekerja sama dengan semua pihak.

“Saya siap men-support-nya dan sesuai aspirasinya. Saya sudah siapkan lahan 2 hektar untuk digunakan sebagai fasilitas Festival Layang-Layang di Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Klungkung, sehingga festival ini ke depan semakin bagus, semakin diminati, serta menjadi daya tarik pariwisata Bali,” tutupnya.

“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster, karena festival ini kami selenggarakan bertujuan untuk melestarikan layang-layang Bali sebagai salah satu potensi budaya masyarakat Bali yang memiliki ciri dan keunikan tersendiri sekaligus menjadi ajang kreativitas dan kreator anak muda Bali,” ucap Ketua Panitia Bali Kite Festival ke-44 Tahun 2022 mewakili Pelangi Bali, Ida Bagus Sedawa.

Adapun jenis layang-layang yang dilombakan mencakup layangan tradisional Bebean, Janggan, Janggan Buntut, Pucukan dengan warna dasar merah, kuning, hitam, dan putih. Penilaian mencakup keindahan struktur harmonisasi layang-layang Bali, suara guwang, agem gerak, hingga tata cara mengudara dan menurunkan layang-layang. (ken)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/