NEGARA – Matinya belasan ekor kambing bantuan atau hibah Pemkab Jembrana langsung direspon pemerintah.
Bahkan atas matinya belasan ekor kambing milik kelompok tani di Jembrana, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana langsung turun ke lapangan dan melakukan pengecekan.
Seperti dibenarkan Kepala Dinas Pertanian dan pangan Jembrana, I Wayan Sutama.
Dikonfirmasi, Selasa (18/12), Sutama menegaskan bahwa timnya telah mendatangi kelopok tani yang kambingnya banyak mati.
Menurutnya, dari dugaan sementara, penyebab matinya belasan kambing seperti di kelompok tani Barokah, di Banjar Air Anakan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, disebabkan karena akibat penyakit.
Sedangkan dugaan bahwa kambing mati akibat factor kandang yang tidak layak, kata Sutama tidak benar.
“Untuk kandang kambing yang tidak sesuai itu tidak benar. Kami sudah mengecek, dan dari pengecekan sementara, kami menduga kambing mati karena penyakit,”terang Sutama.
Menurut Sutama, jika penyebab matinya kambing akibat kandang yang tidak sesuai dan tidak layak, maka, ia memastikan akan terjadi juga pada kelompok lain.
“Pasti kalau ada masalah di kandang, kelompok lain juga akan terjadi. Tetapi sampai saat ini belum ada kasus di kelompok tani lain yang kambingnya mati karena kandang,”tandasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak 15 ekor dari total 572 ekor kambing bantuan Pemkab Jembrana dinyatakan mati mendadak.
Kambing-kambing yang baru dipelihara oleh kelompok tani itu mati secara bertahap.
Dari total 15 ekor kambing milik kelompok tani yang mati, terbanyak terjadi di kelompok tani Barokah dengan jumlah sebanyak 11 ekor. Sedangkan 4 sisanya yakni di dua kelompok tani di Kecamatan Jembrana.