GIANYAR – Tercatat sebanyak 100 warga Banjar Mudita, Desa/Kecamatan Sukawati mengalami keracunan masal saat pelaksanaan Nyepi pada Sabtu lalu (17/3).
Warga diduga keracunan makanan usai menyantap nasi bungkus pada malam Pangerupukan (16/3) pukul 22.00.
Kasus itupun dimasukkan dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) dan seluruh biaya pengobatan ditanggung pemerintah.
Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit (RS) Sanjiwani Gianyar dr Anak Agung Oka Brata menjelaskan, warga Mudita yang masuk ke RS bergelombang.
“Mereka mengeluh panas, mual, muntah, dan diare,” ujar dr. Oka Brata. Hingga Minggu siang, jumlahnya total ada 100.
Dengan rincian 82 laki-laki dan 18 perempuan. Setelah pasien diidentifikasi, ada 87 pasien yang harus dirawat inap menyebar di seluruh Sal di RS.
Sisanya ada 12 pasien rawat jalan. Dan yang terparah 1 orang pasien atas nama Kadek Kacipta, 34, harus dirawat di ruang ICU.
Lalu ada 1 pasien hamil, Anak Agung Istri Wina Laksmi juga dirawat terpisah di Sal Bersalin. “Untuk kondisi pasien hamil tidak masalah.
Lalu yang di ICU kondisinya masih perlu penanganan intensif,” jelas Oka. Khusus untuk pasien di ICU, kondisinya drop lantaran mengalami komplikasi.
Sedangkan untuk pasien yang dirawat inap hingga kemarin kondisinya berangsur membaik. “Kemungkinan mereka bisa pulang hari ini,” jelasnya.