26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:49 AM WIB

Gedung Sekber Megah, Solidaritas dan Loyalitas Jadi Oleh-Oleh Berharga

DENPASAR – Puluhan anggota dan pengurus daerah (Pengda) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) dan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Makassar menggelar Studi Banding ke IPPAT Badung, Jumat (19/7).

Lawatan para notaris dan PPAT asal Makassar ke sekretariat bersama (Sekber) INI-IPPAT Badung  di Jalan Central Parkir, Kuta, ini yakni untuk belajar mengenai bagaimana membentuk organisasi yang kuat dan membangun solidaritas antar anggota.

Ketua Pengda IPPAT Makassar Taufik menjelaskan, kehadirannya ke Bali untuk melihat langsung pengelolaan keorganisasian Pengda IPPAT Badung dan pola komunikasi antara IPPAT dengan instansi terkait seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“Kami mau mengetahui bagaimana koordinasi teman-teman di sini, terutamanya dalam pelayanan. Karena kami bekerja dengan masyarakat juga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Taufik mengaku sudah banyak mendapatkan masukan dari INI-IPPAT Badung yang kemudian direncanakan akan di adopsi dijadikan oleh-oleh berharga ketika balik ke Makassar.

Sedangkan Ketua Pengwil IPPAT Sulawesi Selatan Paula mengaku ingin menggali ilmu dan informasi sehingga terbentuk IPPAT Badung yang memiliki solidaritas kuat.

“Tidak hanya melihat Gedung IPPAT Badung, tetapi juga ingin mengetahui bagaimana mereka dapat mengatur organisasi di sini,” ujarnya.

Paula melihat, tingginya gedung secretariat bersama (sekber) yang dimiliki IPPAT Badung, tentu terbentuk dari tingginya nilai solidaritas yang terbangun oleh para anggotanya.

Untuk itu, pihaknya hadir untuk meminta kiat-kiat agar anggota memiliki loyalitas tinggi dengan organisasi.

“Disini kami terkesan dengan property yang ada dan terutama adalah pelayanan teman-teman dari Badung. Ini melambangkan persatuann IPPAT sangat tinggi,” akunya.

Sementara itu, Ketua Pengda IPPAT Badung, Ida Bagus Gina Antara didampingi Ketua Pengda INI Badung Harry Prastawa menyambut baik kehadiran dari IPPAT Makassar yang melakukan studi banding ke Badung.

“Semoga yang baik dapat diterapkan di tempat mereka nanti dan organisasi ini dapat berkembang lebih baik,” ujarnya.

Sementara Penasehat Pengwil INI-IPPAT Bali Dr I Made Pria Dharsana SH.M.Hum berharap melalui studi banding ini, para pengurus INI-IPPAT di seluruh Indonesia terutama Makassar dapat memanfaatkan potensi anggotanya bagi kepentingan perkumpulan, adanya saling take and give bagi kemanfaatan profesi Notaris dan PPAT, menjaga harkat dan martabat jabatan profesi, serta dijalankan sesuai dengan Undang-undang Jabatan dan Etika Profesi

“Semoga daerah-daerah lain bisa membangun Infrastruktur dengan managemen organisasi yang baik dan tata kelola organisasi yang profesional. Seperti memiliki sekretariat bersama, kepengurusan yang kuat, solidaritas dan kaderisasi yang kokoh dan kas perkumpulan yang cukup,”terangnya

Sehingga dengan sistem yang terbangun itu kata Pria Dharsana, organisasi INI-IPPAT dapat melaksanakan setiap program kerja dengan baik, transparan, dan akuntabel, serta dengan kegiatan secara intern melalui diskusi dan pendalaman hukum dan peraturan pelaksanaan profesi Notaris dan PPAT, dan kegiatan keluar seperti hubungan kelembagaan dengan kantor pertanahan, kantor kementrian hukum dan HAM, hubungan kelembagaan juga berjalan baik.

“Terakhir tentu pengabdian dan kepedulian sosial kepada masyarakat juga harus berjalan baik,” pungkasnya. 

DENPASAR – Puluhan anggota dan pengurus daerah (Pengda) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) dan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Makassar menggelar Studi Banding ke IPPAT Badung, Jumat (19/7).

Lawatan para notaris dan PPAT asal Makassar ke sekretariat bersama (Sekber) INI-IPPAT Badung  di Jalan Central Parkir, Kuta, ini yakni untuk belajar mengenai bagaimana membentuk organisasi yang kuat dan membangun solidaritas antar anggota.

Ketua Pengda IPPAT Makassar Taufik menjelaskan, kehadirannya ke Bali untuk melihat langsung pengelolaan keorganisasian Pengda IPPAT Badung dan pola komunikasi antara IPPAT dengan instansi terkait seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“Kami mau mengetahui bagaimana koordinasi teman-teman di sini, terutamanya dalam pelayanan. Karena kami bekerja dengan masyarakat juga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Taufik mengaku sudah banyak mendapatkan masukan dari INI-IPPAT Badung yang kemudian direncanakan akan di adopsi dijadikan oleh-oleh berharga ketika balik ke Makassar.

Sedangkan Ketua Pengwil IPPAT Sulawesi Selatan Paula mengaku ingin menggali ilmu dan informasi sehingga terbentuk IPPAT Badung yang memiliki solidaritas kuat.

“Tidak hanya melihat Gedung IPPAT Badung, tetapi juga ingin mengetahui bagaimana mereka dapat mengatur organisasi di sini,” ujarnya.

Paula melihat, tingginya gedung secretariat bersama (sekber) yang dimiliki IPPAT Badung, tentu terbentuk dari tingginya nilai solidaritas yang terbangun oleh para anggotanya.

Untuk itu, pihaknya hadir untuk meminta kiat-kiat agar anggota memiliki loyalitas tinggi dengan organisasi.

“Disini kami terkesan dengan property yang ada dan terutama adalah pelayanan teman-teman dari Badung. Ini melambangkan persatuann IPPAT sangat tinggi,” akunya.

Sementara itu, Ketua Pengda IPPAT Badung, Ida Bagus Gina Antara didampingi Ketua Pengda INI Badung Harry Prastawa menyambut baik kehadiran dari IPPAT Makassar yang melakukan studi banding ke Badung.

“Semoga yang baik dapat diterapkan di tempat mereka nanti dan organisasi ini dapat berkembang lebih baik,” ujarnya.

Sementara Penasehat Pengwil INI-IPPAT Bali Dr I Made Pria Dharsana SH.M.Hum berharap melalui studi banding ini, para pengurus INI-IPPAT di seluruh Indonesia terutama Makassar dapat memanfaatkan potensi anggotanya bagi kepentingan perkumpulan, adanya saling take and give bagi kemanfaatan profesi Notaris dan PPAT, menjaga harkat dan martabat jabatan profesi, serta dijalankan sesuai dengan Undang-undang Jabatan dan Etika Profesi

“Semoga daerah-daerah lain bisa membangun Infrastruktur dengan managemen organisasi yang baik dan tata kelola organisasi yang profesional. Seperti memiliki sekretariat bersama, kepengurusan yang kuat, solidaritas dan kaderisasi yang kokoh dan kas perkumpulan yang cukup,”terangnya

Sehingga dengan sistem yang terbangun itu kata Pria Dharsana, organisasi INI-IPPAT dapat melaksanakan setiap program kerja dengan baik, transparan, dan akuntabel, serta dengan kegiatan secara intern melalui diskusi dan pendalaman hukum dan peraturan pelaksanaan profesi Notaris dan PPAT, dan kegiatan keluar seperti hubungan kelembagaan dengan kantor pertanahan, kantor kementrian hukum dan HAM, hubungan kelembagaan juga berjalan baik.

“Terakhir tentu pengabdian dan kepedulian sosial kepada masyarakat juga harus berjalan baik,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/