28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:18 AM WIB

Mayat Nelayan Pengambengan Mengambang di Sungai Bikin Geger

NEGARA – Warga Jembrana digegerkan dengan penemuan mayat yang mengambang di sungai Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Jumat (19/1) siang kemarin.

Mayat yang diketahui bernama Rosidin, 40, nelayan Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan, diduga hanyut saat membersihkan sampan tidak jauh dari rumahnya sekitar 5 jam sebelum ditemukan meninggal.

Mayat pertama kali ditemukan Gusti Putu Suarnita, 52, warga yang melintas di Jalan Perancak-Budeng sekitar pukul 11.30 wita.

Saat tiba di jembatan, melihat benda terbawa arus sungai seperti tubuh manusia di sungai bawah jembatan.

Kebetulan, di saat itu ada dua orang warga lain yang melintas, Kadek Merta dan Nasrul. “Saya pastikan benda itu mayat dan langsung turun, menarik mayatnya ke pinggir,” kata Nasrul.

Proses evakuasi korban sejak pertama ditemukan memakan waktu hampir tiga jam. Masalahnya, sungai tempat korban ditemukan berada di tengah hutan mangrove dan kondisi airnya pasang.

Petugas terpaksa berenang untuk menuju ke lokasi mayat karena arus airnya cukup keras. Mayat dapat di pinggirkan sekitar 300 meter dari penemuan awal.

Tiga orang saksi terus memegang mayat korban hingga bantuan dari SAR dan BPBD Jembrana datang.

Setelah proses evakuasi yang dramatis korban akhirnya dievakuasi ke darat menggunakan sampan karet milik BPBD Jembrana. 

NEGARA – Warga Jembrana digegerkan dengan penemuan mayat yang mengambang di sungai Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Jumat (19/1) siang kemarin.

Mayat yang diketahui bernama Rosidin, 40, nelayan Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan, diduga hanyut saat membersihkan sampan tidak jauh dari rumahnya sekitar 5 jam sebelum ditemukan meninggal.

Mayat pertama kali ditemukan Gusti Putu Suarnita, 52, warga yang melintas di Jalan Perancak-Budeng sekitar pukul 11.30 wita.

Saat tiba di jembatan, melihat benda terbawa arus sungai seperti tubuh manusia di sungai bawah jembatan.

Kebetulan, di saat itu ada dua orang warga lain yang melintas, Kadek Merta dan Nasrul. “Saya pastikan benda itu mayat dan langsung turun, menarik mayatnya ke pinggir,” kata Nasrul.

Proses evakuasi korban sejak pertama ditemukan memakan waktu hampir tiga jam. Masalahnya, sungai tempat korban ditemukan berada di tengah hutan mangrove dan kondisi airnya pasang.

Petugas terpaksa berenang untuk menuju ke lokasi mayat karena arus airnya cukup keras. Mayat dapat di pinggirkan sekitar 300 meter dari penemuan awal.

Tiga orang saksi terus memegang mayat korban hingga bantuan dari SAR dan BPBD Jembrana datang.

Setelah proses evakuasi yang dramatis korban akhirnya dievakuasi ke darat menggunakan sampan karet milik BPBD Jembrana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/