26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 0:53 AM WIB

Minta Tunda Pembongkaran, Pedagang Pasar Gianyar Datangi Dewan

GIANYAR – Setelah spanduk menolak pindah tak digubris, kini pedagang Pasar Umum Gianyar mendatangi Kantor DPRD Gianyar, Selasa kemarin (19/5).

Belasan pedagang itu diterima oleh Wakil Ketua DPRD Gianyar Gusti Ngurah Anom Masta. Pedagang meminta rehab pasar ditunda. Meski pemerintah kini telah menyiapkan lahan relokasi di Kelurahan Samplangan.

Perwakilan pedagang Ida Ayu Sri menyatakan, kedatangan mereka ke dewan karena dialog mereka dengan pihak Pemerintah Gianyar tak memuaskan.

Pedagang mengaku sudah empat kali melakukan dialog. Namun, setiap pihak pemerintah hanya menampung aspirasi saja. “Pertemuan selama ini belum ada kesekapatan,” tegasnya.

Diakui, pedagang pernah diajak bertemu dengan Bupati Gianyar Made Mahayastra. Namun hanya sekali saja. Dan itu pun tidak membahas kesepakatan.

“Waktu bertemu bupati, pernah sekali tetapi tidak ada menyinggung kesepakatan. Acaranya pun malah berbeda,” keluhnya.

Dia pun membeberkan beberapa permintaan kepada dewan. Pertama, pedagang minta kejelasan dari pihak Pemda Gianyar.

“Tuntutan kami, hanya minta kesepakatan yang jelas. Nanti kalau pasar sudah berdiri, kami ingin kejelasan tempat dan posisi hak kami seperti apa dan statusnya bagaimana,” ujarnya.

Kedua, pedagang meminta rencana pembongkaran toko di Jalan Raya Ngurah Rai Gianyar ditunda sampai situasinya normal.

Apalagi di toko tersebut, kata dia, ada sejumlah pedagang muslim yang sedang puasa dan akan menyelenggarakan hari raya Idul Fitri.

“Kalau bisa ditunda dulu. Karena itu hari raya ada yang muslim. Kami ingin juga kejelasan dulu, baru kami siap untuk pindah,” pintanya.

Selain itu, situasinya saat ini sedang ada pandemi Covid-19. Pembeli merosot. Sehingga dia khawatir jika dipindah, belum tentu akan ada pembeli.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Gianyar, Anom Masta, sudah menampung seluruh aspirasi pedagang.

“Pada dasarnya, pedagang semua mendukung pembangunan pasar. Hanya agar ada kepastian saja dan di MoU-kan,” tegasnya.

Anom Masta pun memastikan akan membahas aspirasi para pedagang bersama Ketua dan Anggota DPRD lainya.

Ia juga meminta para pedagang bersurat ke DPRD Gianyar dengan menyampaikan sejumlah poin aspirasi.

“Nanti berdasar surat itu, akan dikaji oleh ketua DPRD. Kalau memang perlu maka akan dibuka dialog dengan memanggil dinas terkait,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pedagang yang mengatasnamakan Aliansi Pedagang Pasar Gianyar sempat memasang tiga spanduk di pinggir Jalan Ngurah Rai.

Intinya pedagang ingin rehab pasar dengan nilai miliaran itu ditunda menunggu pandemi berakhir. Namun beberapa jam kemudian, spanduk tersebut dicopot petugas Satpol PP Gianyar. 

GIANYAR – Setelah spanduk menolak pindah tak digubris, kini pedagang Pasar Umum Gianyar mendatangi Kantor DPRD Gianyar, Selasa kemarin (19/5).

Belasan pedagang itu diterima oleh Wakil Ketua DPRD Gianyar Gusti Ngurah Anom Masta. Pedagang meminta rehab pasar ditunda. Meski pemerintah kini telah menyiapkan lahan relokasi di Kelurahan Samplangan.

Perwakilan pedagang Ida Ayu Sri menyatakan, kedatangan mereka ke dewan karena dialog mereka dengan pihak Pemerintah Gianyar tak memuaskan.

Pedagang mengaku sudah empat kali melakukan dialog. Namun, setiap pihak pemerintah hanya menampung aspirasi saja. “Pertemuan selama ini belum ada kesekapatan,” tegasnya.

Diakui, pedagang pernah diajak bertemu dengan Bupati Gianyar Made Mahayastra. Namun hanya sekali saja. Dan itu pun tidak membahas kesepakatan.

“Waktu bertemu bupati, pernah sekali tetapi tidak ada menyinggung kesepakatan. Acaranya pun malah berbeda,” keluhnya.

Dia pun membeberkan beberapa permintaan kepada dewan. Pertama, pedagang minta kejelasan dari pihak Pemda Gianyar.

“Tuntutan kami, hanya minta kesepakatan yang jelas. Nanti kalau pasar sudah berdiri, kami ingin kejelasan tempat dan posisi hak kami seperti apa dan statusnya bagaimana,” ujarnya.

Kedua, pedagang meminta rencana pembongkaran toko di Jalan Raya Ngurah Rai Gianyar ditunda sampai situasinya normal.

Apalagi di toko tersebut, kata dia, ada sejumlah pedagang muslim yang sedang puasa dan akan menyelenggarakan hari raya Idul Fitri.

“Kalau bisa ditunda dulu. Karena itu hari raya ada yang muslim. Kami ingin juga kejelasan dulu, baru kami siap untuk pindah,” pintanya.

Selain itu, situasinya saat ini sedang ada pandemi Covid-19. Pembeli merosot. Sehingga dia khawatir jika dipindah, belum tentu akan ada pembeli.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Gianyar, Anom Masta, sudah menampung seluruh aspirasi pedagang.

“Pada dasarnya, pedagang semua mendukung pembangunan pasar. Hanya agar ada kepastian saja dan di MoU-kan,” tegasnya.

Anom Masta pun memastikan akan membahas aspirasi para pedagang bersama Ketua dan Anggota DPRD lainya.

Ia juga meminta para pedagang bersurat ke DPRD Gianyar dengan menyampaikan sejumlah poin aspirasi.

“Nanti berdasar surat itu, akan dikaji oleh ketua DPRD. Kalau memang perlu maka akan dibuka dialog dengan memanggil dinas terkait,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pedagang yang mengatasnamakan Aliansi Pedagang Pasar Gianyar sempat memasang tiga spanduk di pinggir Jalan Ngurah Rai.

Intinya pedagang ingin rehab pasar dengan nilai miliaran itu ditunda menunggu pandemi berakhir. Namun beberapa jam kemudian, spanduk tersebut dicopot petugas Satpol PP Gianyar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/