RadarBali.com – Sejak seminggu terakhir, budidaya ikan di danau Batur merugi. Ratusan ribu ekor ikan yang dipelihara warga setempat mati.
Bangkai ikan pun mengambang di pinggir danau. Banyaknya bangkai ikan menyebabkan bau menyengat dan mengganggu.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli, Wayan Sukartana, mengaku jika bangkai ikan tersebut mengganggu masyarakat.
“Apalagi, kawasan itu merupakan daerah pariwisata, jadi bau mengganggu sekali dan tidak baik bagi pariwisata,” ujar Sukartana, dihubungi, kemarin (19/7).
Untuk menangani masalah tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli, Desa yang berada di pinggir danau, termasuk dengan Penyuluh Perikanan Lapangan (PPL) melakukan kerja bakti di sekitaran danau.
“Sudah kami jadwalkan, Kamis besok (hari ini, red) melakukan kerja bakti membersihkan seluruh bangkai ikan yang ada di danau Batur,” terangnya.
Karena danau Batur melibatkan beberapa desa, maka seluruh masyarakat di desa itu diminta untuk bekerja sama mengambil bangkai ikan yang mengambang di pinggir danau. “Tujuan mengambil bangkai ikan ini untuk mengurangi bau,” terangnya.